Peserta Leadership Forum PKS Jaksel Belajar Tentang Pengalaman Bangsa Jepang
Salah satu materi pada pertemuan kedua Leadership Forum PKS DPD Jakarta Selatan adalah Manajemen Organisasi dengan titk tekan pada Siklus PDCA (Plan – Do – Check – Action). Materi PDCA disampaikan oleh Pak Suryono yang telah lama mengenyam pendidikan di Jepang, dan saat ini menjabat sebagai General Manajer di sebuah perusahaan Jepang. PDCA adalah satu siklus pekerjaan yang meliputi membuat perencanaan, melaksanakan pekerjaan, mengevaluasi pekerjaan dan pengambilan tindakan, berupa follow up atas temuan hasil evaluasi dan merencanakan prioritas tindakan selanjutnya. Siklus PDCA pertama kali dipopulerkan oleh seorang Amerika bernama Edward Deming.
Ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika pada saat Perang Dunia II, kondisi negara Jepang saat itu hancur lebur. Kemudian Jepang mulai memikirkan untuk membangun kembali kekuatan negaranya. Jepang saat itu berkomitmen untuk meningkatkan mutu di segala bidang kehidupan terutama bidang industri. Pada saat yang bersamaan Edward Demingpun mengeluarkan ide siklus PDCA. Ide Deming pada saat itu kurang ‘laku’ di masyarakat Amerika. Ide siklus PDCA selanjutnya diadopsi oleh Bangsa Jepang untuk membangun kembali peradabannya. Luar biasa dalam sepuluh tahun kemudian Bangsa Jepang bangkit dari keterpurukan ekonominya. Hasil industri Bangsa Jepangpun mulai merajai dunia. Sepuluh tahun sejak Bangsa Jepang berhasil menerapkan siklus PDCA ini, Bangsa Amerika mulai sadar bahwa siklus PDCA yang diawal kelahirannya tidak mereka pedulikan, ternyata telah menjadi senjata ampuh bagi Bangsa Jepang untuk membangun ekonominya. Akhirnya, Amerika pun mulai mengadopsi siklus PDCA ini.
Budaya kerja PDCA sebenarnya sejalan dengan syariah Islam, yang tertulis dalam Al Qur’an Surat Al Insyirah ayat 7, ” Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”.
Program Leadership Forum ini berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 2015 terdiri dari lima pertemuan indoor dan ditutup dengan pertemuan outdoor. Minggu (29/3) kemarin sudah masuk ke sesi pertemuan yang kedua. Minggu pekan depan (5/4) akan masuk ke sesi ketiga dengan materi komunikasi efektif dan manajemen rapat. Total peserta sekitar 250-an orang, terdiri dari semua pengurus harian dan ketua bidang perempuan DPC (Cabang) maupun DPRa (Ranting) PKS Se-Jakarta Selatan.
Ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika pada saat Perang Dunia II, kondisi negara Jepang saat itu hancur lebur. Kemudian Jepang mulai memikirkan untuk membangun kembali kekuatan negaranya. Jepang saat itu berkomitmen untuk meningkatkan mutu di segala bidang kehidupan terutama bidang industri. Pada saat yang bersamaan Edward Demingpun mengeluarkan ide siklus PDCA. Ide Deming pada saat itu kurang ‘laku’ di masyarakat Amerika. Ide siklus PDCA selanjutnya diadopsi oleh Bangsa Jepang untuk membangun kembali peradabannya. Luar biasa dalam sepuluh tahun kemudian Bangsa Jepang bangkit dari keterpurukan ekonominya. Hasil industri Bangsa Jepangpun mulai merajai dunia. Sepuluh tahun sejak Bangsa Jepang berhasil menerapkan siklus PDCA ini, Bangsa Amerika mulai sadar bahwa siklus PDCA yang diawal kelahirannya tidak mereka pedulikan, ternyata telah menjadi senjata ampuh bagi Bangsa Jepang untuk membangun ekonominya. Akhirnya, Amerika pun mulai mengadopsi siklus PDCA ini.
Budaya kerja PDCA sebenarnya sejalan dengan syariah Islam, yang tertulis dalam Al Qur’an Surat Al Insyirah ayat 7, ” Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”.
Program Leadership Forum ini berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 2015 terdiri dari lima pertemuan indoor dan ditutup dengan pertemuan outdoor. Minggu (29/3) kemarin sudah masuk ke sesi pertemuan yang kedua. Minggu pekan depan (5/4) akan masuk ke sesi ketiga dengan materi komunikasi efektif dan manajemen rapat. Total peserta sekitar 250-an orang, terdiri dari semua pengurus harian dan ketua bidang perempuan DPC (Cabang) maupun DPRa (Ranting) PKS Se-Jakarta Selatan.