Sebenarnya, Belum Lama Patung Pancoran Sudah Dimandikan oleh Damkar DKI Jakarta

Patung Dirgantara atau yang lebih dikenal sebagai patung Pancoran sebenarnya tidak sampai puluhan tahun dengan kondisi tidak ‘dimandikan’. Pada hari Minggu (11/5/2014), ada sekitar dua orang petugas pembersih yang naik ke atas patung ini dengan menggunakan tali layaknya panjat tebing, secara bertahap kedua petugas ini naik setahap demi setahap ke atas puncak patung pancoran. Pembersihan di Patung Pancoran ini tidak tampak terlihat alat-alat canggih seperti yang diterapkan di Monas oleh perusahaan pembersih asal Jerman. Pembersihan patung Pancoran ini seperti biasa, berlangsung lebih sederhana.

Patung Pancoran sendiri sebenarnya pernah dimandikan pada Minggu 26 Februari 2012 yang lalu. Pembersihan itu dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang sedang memperingati hari jadinya yang ke ke-93 yang jatuh 1 Maret 2012. Saat itu ada sekitar 5 unit mobil pemadam kebakaran yang ada di bagian bawah patung Pancoran. Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran milik Pemprov DKI Jakarta dikerahkan. Lima unit mobil pemadam kebakaran itu mengelilingi patung Pancoran. Satu unit mobil yang dilengkapi crane dengan penyemprot diparkir di bawah patung. Ada tiga orang yang menaiki tangga dan menyemprotkan air dingin ke badan patung berwarna hijau keabu-abuan ini yang tingginya mencapai 11 meter ditambah tiangnya setinggi 27 meter tersebut. Proses pembersihan patung yang aslinya bernama Patung Dirgantara itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, Minggu (26/2). Selama proses pembersihan patung, arus lalu lintas di perempataan Pancoran cukup tersendat. Polisi lalu lintas dibantu beberapa petugas pemadam kebakaran sibuk mengatur kendaraan yang melintas. Pembersihan berlangsung selama satu sampai dua  jam dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Patung yang sebelumnya tampak kusam akibat debu dan polusi kendaraan, setelah dimandikan tampak lebih bersih.

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran dibangun di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara.  Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton.  Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat jujur, berani dan bersemangat.

Jadi sesungguhnya, patung dirgantara atau patung pancoran bukan sama sekali selama puluhan tahun tidak dimandikan tetapi hampir rutin setiap tahun ada yang memandikan. Namun mungkin untuk prosesi ‘memandikan’ yang menggunakan jeruk nipis 30 kg dengan biaya dua ratusan juta itu baru dilakukan sekarang.  Sebelumnya untuk membersihkan patung pancoran saja, anggaran yang dikeluarkan tidak sebanyak itu. 

Ref: