LIMA PELAJARAN DARI PERISTIWA KEDZALIMAN KUDETA MILITER MESIR
Saudaraku kaum muslimin …
Berbagai peristiwa silih berganti. Peristiwa – peristiwa itu
mengindikasikan bahwa umat ini masih baik – baik saja, dan terus akan membaik
sampai hari kemudian.
Gerakan menentang kedzaliman kudeta militer Mesir, masih tetap
hidup dan mendapat sambutan dari seluruh mukmin di mana – mana. Setiap hari masih kita saksikan gugurnya para
syuhada maupun orang – orang yang terluka.
Gerakan menentang kedzaliman kudeta militer Mesir ini banyak
memberi kita pelajaran berharga, antara lain :
Pelajaran pertama, Rakyat Mesir belum mati. Mereka masih
berkorban dan terus berkorban, sejak militer melakukan kudeta kepada
pemerintahan yang sah. Sejak hari itu, rakyat Mesir terus berkorban dan
mempertaruhkan nyawa, baik dari kalangan anak – anak, para orang tua maupun
pemuda.
Gerakan menentang kedzaliman kudeta militer Mesir ini
dikarena amarah terhadap perilaku jendral Asisi yang menodai bulan ramadhan
yang suci. Amarah dan nafsu di bulan
ramadhan yang dikotori dengan membunuh rakyat sipil tidak bersenjata saat sahur
dan sholat subuh. Semoga Allah merahmati
para syuhada yang telah gugur mempertahankan kehormatannya. Semoga Allah
memberikan kesembuhan pada mereka yang terluka.
Pelajaran kedua, Yahudi yang bengis tidak dapat dipercaya.
Yahudi yang dipercaya sebagian orang, dipertalikan janji oleh sekelompok orang,
diikuti oleh segelintir orang dan masih ada sebagian yang berbaik sangka pada
mereka, sebenarnya tidak dapat dipercaya.
Rentetan peristiwa yang terjadi menjadi bukti kehinaan,
kerendahan, pengkhianatan, kekerasan hati, dan permusuhan Yahudi. Hal ini
sebenarnya sudah kita pelajari sejak lama dari Al Qur’an, peristiwa – peristiwa
bersejarah dan realita kehidupan sehari – hari.
Ciri yahudi adalah orang – orang yang bila telah mengambil perjanjian kemudian
mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya dan mereka tidak takut akan
akibat – akibatnya. Bahkan mereka dahulu membunuhi nabi – nabi mereka sendiri.
Pelajaran ketiga, Barat dan Israel secara penuh mendukung
kudeta militer. Sampai sekarang barat masih berpihak pada kudeta militer,
terutama Amerika Serikat. Ia selalu bersama Israel dalam kebenaran dan
kebatilan, juga dalam keadilan dan kedzaliman. Dukungan dan keberpihakan
Amerika tidak mengenal batas, baik berupa materi, militer, maupun politik.
Kalau saja bukan karena dukungan Amerika yang penuh dan
tidak mengenal batas; kalau bukan karena uang Amerika yang bertrilyun – trilyun;
kalau bukan karena senjata Amerika yang bisa didapat tanpa syarat; kalau bukan
karena hak veto Amerika yang dipergunakan sesuka hati, pastilah rezim militer
Mesir tidak bisa bebas berani melakukan kudeta membunuhi rakyatnya sendiri yang
sedang beribadah sholat subuh.
Pelajaran kekempat,
Umat Islam masih baik – baik saja. Umat dengan cepat bergerak, bangkit dari
tidur, melesat dan melakukan tindakan protes dimana – mana, di dunia nyata
maupun dunia maya. Sekarang saatnya sebuah gerakan menetang kedzaliman kudeta
militer dilakukan besar – besaran di seluruh Negara Islam. Sekarang saatnya
umat Islam dan bangsa Arab meluapkan amarah atas kedzaliman yang tiada henti,
atas pelanggaran kemanusiaan yang tiada padam. Mereka bungkam rakyat sipil yang
sama sekali tidak bersenjata, lalu mereka gunakan senjata modern untuk
menghadapi rakyat yang tidak punya apa – apa, walau tongkat sekalipun.
Pelajaran kelima, Kita mengenal siapa yang memusuhi kita? Siapa
yang bersama musuh – musuh kemanusiaan? Tapi ketahuilah umat ini sekarang
sedang bergerak dan bangkit melawan tirani – tirani kemanusiaan dan isnyaAllah
akan berbuat banyak. Sesungguhnya Allah SWT akan memberikan kemenangan pada
orang – orang mukmin meskipun jumlah mereka sedikit. Umat ini adalah adalah
satu kesatuan, bahwa muslim yang satu dengan yang lainnya adalah ibarat sebuah
bangunan. Muslim itu melindungi satu sama lain, dan muslim itu ibarat satu
tubuh jika satu sakit maka anggota tubuh yang lain akan merasakan sakit juga.
Semoga allah menjadikan semuai itu ikhlas karena-Nya.