Program Silahturahmi Kader: PERSERING KUNJUNGAN
Silahturahim harus dipersering atau perbanyak. sanak Famili harus selalu dikunjungi. Ada seseorang yang dari kampung datang ke Jakarta membuat Jadual selama sebulan. Minggu ini ke rumah saudara kandung, minggu depan ke rumah paman, minggu depannya lagi ke rumah bibinya dan seterusnya di gilir. Pendek kata, setiap hari ahad dimanfaatkan untuk bersilahturahim meskipun untuk ukuran Jakarta jaraknya sangat jauh. Ada yang di Pulomas, ada yang di Lebak Bulus, ada yang di Menteng dan sebagainya sementara ia tinggal di Pancoran. Kalau ada hari libur atau minggu kelima ia datangi saudara yang memang jauh jaraknya, siapa tahu nanti pada gilirannya ada keperluan yang bersangkutan sudah terlewati gilirannya. Begitu ia sangat concern sehingga hampir waktu liburannya ia gunakan untuk bersilahturahim.
Kadang dalam hari yang sama ia bisa lakukan silahturahim ke berbagai tempat dengan membuat jalur berangkat yang berbeda dengan pulangnya. Ini seperti yang dipesankan oleh Rasulullah bagi kaum Muslimin yang pergi dan pulang dari Masjid sebaiknya melalui jalan yang berbeda. Di samping sebagai syiar juga kita akan bertemau dengan lebih banyak orang. Artinya kita pun harus memiliki budaya yang sama yaitu berupaya memilki jadual dan cara khusus untuk bersilahturahim dengan sebanyak mungkin sanak famili, baik yang dekat maupun yang jauh, baik yang akrab maupun yang tidak menyukai kita. Pendek kata silahturahim yang teratur dan terprogram dengan baik adalah kunci suksesnya ukhuwah kita ini.
Selain itu silahturahim juga harus dibuat menyenangkan, baik untuk diri sendiri, keluarga yang kita ajak, maupun sanak famili yang kita kunjungi. Misalnya dengan persiapan yang matang, berangkat lebih pagi agar tidak kejebak macet. Kalau mampu, belikan pula oleh – oleh agar yang dikunjungi merasa senang. Waktu pun harus diperhitungkan agar tidak mengganggu jam istirahat tuan rumah. Sebaiknya ditelpon atau diberitahukan dahulu agar tidak sia-sia.
Intinya, lakukan segala upaya agar silahturahim tetap berjalan. Jika datang ke rumah, karena terlalu sering menjadi bosan, ajak saudara makan di luar. Tidak perlu restoran mahal, tetapi cukup nyaman untuk ngobrol. Atau ajak anak- anak mereka bertemu dengan anak – ank kita di tempat rekreasi atau kolam renang sementara kita bisa bersilahturahim dengan orangtuanya sambil mengobrol dan mengawasi anak – anak bermain. Denagn demikian, kegiatan silahturahim, yang juga kita tanamkan kepada anak – anak, akan berlangsung menyenangkan. Sesuatu yang menyenangkan dengan sendirinya akan menjadikan silahturahim sering kita lakukan.