Menyingkirkan Duri di Jalan


Tatkala hukum dan ajaran Islam tegak di masyarakat, kita melihat bapak-bapak kita dan kakek-kakek kita rajin menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari tengah jalan agar tidak mengganggu orang yang lewat. Mereka menyapu depan rumah dan toko, serta membakar sampah yang sudah menumpuk. Itu semua mereka lakukan kerana didorong oleh satu faktor yaitu aqidah islamiah yang telah tertanam dalam hati mereka.

Tatkala kaum muslimin tidak mahu melaksanakan ajaran Islam, kita melihat tumpukan-tumpukan sampah di setiap tempat, lalat bertebaran di mana-mana, dan penyakit menyebar di setiap rumah. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita agar menyingkirkan duri dari tengah jalan dan menjadikannya sebagai sedekah yang berpahala besar. Oleh kerananya, jika ada di antara kita yang melempar duri atau yang lain ke tengah jalan, maka bagImya dosa yang besar. Rasulullah saw. bersabda, "Tatkala seseorang berjalan di suatu jalan dan menjumpai duri, lalu ia singkirkan duri tersebut, maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya."

Orang-orang yang pergi ke negara-negara Barat akan terheran-heran melihat jalan- jalan dan gang-gang yang bersih. Pemerintah negara-negara tersebut menyediakan bermacam-macam sarana untuk mengumpulkan sampah, koran, dan majalah bekas pada hari-hari tertentu, termasuk perabot rumah tangga yang sudah tidak dipakai. Bahan-bahan kaca diletakkan dalam tempat khusus. Dengan demikian barang-barang bekas ini dapat didaur ulang. Setiap orang diwajibkan membersihkan lingkungan rumah dan tokonya, membersihkan salju dan daun-daun yang berjatuhan. Jika ada seseorang yang terpeleset dan tidak terima lalu membawa permasalahannya ke pengadilan, maka si empunya rumah dikenai denda, kadang- kadang sampai seribu dolar. Dengan cara ini setiap kota atau desa berusaha untuk membersihkan dan menjaga keindahannya agar menarik perhatian wisatawan.

Di sana masih ada undang-undang yang lebih rinci lagi. Jika umat Islam mau melaksanakan seruan Rasulullah saw. ini, yaitu mau menyingkirkan duri dan semacamnya dari jalan niscaya masyarakat Islam akan tampil dengan penampilan yang indah berseri. Dengan demikian mereka telah menunjukkan jati diri ajaran Islam.