Bandelnya Relawan PKS, Bagikan Piring dan Takjil Prabowo-Hatta di Gang Sempit
Banyak pihak melakukan sebar takjil on the road, namun beda yang dilakukan kader dan relawan PKS di Cikoko kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Mereka membagikan takjil sekaligus piring Prabowo – Hatta di gang - gang sempit. Sontak saja, acara blusukan yang dilakukan para relawan PKS ini menjadi perhatian warga yang sedang menunggu bedug maghrib, Selasa (2/7).
Para relawan PKS yang juga merupakan bagian dari relawan Prabowo-Hatta tersebut bertekad untuk memperjuangkan dan memenangkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1(satu) Prabowo-Hatta di wilayah RW nya masing - masing.
Para relawan PKS yang juga merupakan bagian dari relawan Prabowo-Hatta tersebut bertekad untuk memperjuangkan dan memenangkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1(satu) Prabowo-Hatta di wilayah RW nya masing - masing.
Ketua DPRa
PKS ranting Cikoko, Firman juga berpesan kepada relawan yang membagikan agar tidak memaksa
masyarakat. "Bagikan saja kepada yang mau, jangan paksa warga yang tidak
mau. Kita aksi damai, kita beda pilihan tapi tetap saudara," ujarnya. Untuk
kegiatan sosialisasi tetap terus berjalan sampai batas hari tenang, sehingga
saat puasa pun para relawan terus bergerak massif ke gang – gang sempit untuk
memenangkan Prabowo Subianto.
Menurut koordinator
relawan PKS ranting Cikoko, Ibu Nunung mengatakan
bahwa, “Dengan terus melakukan sosialisasi, diharapkan masyarakat semakin
mengenal sosok figur Prabowo-Hatta yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tegas,
berani, berwibawa, dan berwawasan internasional.” Beliau juga menambahkan bahwa,
“Indonesia memang perlu figur pemimpin seperti Prabowo-Hatta, terlebih wilayah
Indonesia yang luas dan banyak berbatasan langsung dengan negara luar, rentan
terhadap berbagai ancaman dari pihak luar.”
Sementara
untuk untuk calon yang lain, beliau menyarankan untuk fokus terlebih dahulu
pada amanah warga Jakarta yang telah dibebankan kepadanya selama lima tahun, “Kita
kasih kesempatan agar berprestasi membenahi Jakarta dahulu, setelah berprestasi
baru boleh move-on.”