MENJADI MANUSIA TAWADHU' DAN SABAR
Pada suatu hari, ketika Nabi Musa a.s sedang mengajar kaumnya timbul pertanyaan, "Siapakah yang paling alim di antara kalian?" Nabi Musa a.s menjawab, "Saya." Atas jawaban tersebut, Allah SWT menegurnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ada seorang hamba Allah SWT yang lebih alim. Singkat cerita, Nabi musa a.s ingin berguru kepada hamba Allah itu. Hamba Allah itu menerima lamaran Nabi Musa a.s, dengan syarat : Nabi Musa a.s tidak boleh bertanya, berkomentar, apalagi mengingkari apa yang akan dilihatnya sebelum hal itu dijelaskan kepadanya. nabi Musa a.s menerima persyaratan itu. Hamba Allah itu, yang tidak lain adalah Nabi Khidir a.s , berkata, " Akan tetapi kamu tidak akan mampu bersabar." Spontan Nabi Musa a.s menjawab, "InsyaAllah kamu akan mendapati diriku sebagai orang yang sabar." Dalam jawaban ini, Nabi Musa a.s mengucapkan insyaAllah. Akan tetapi jawaban itu menunjukan bahwa Nabi Musa a.s kurang tawadu'. Mengapa? Sebab, ia mengatakan