Golkar Takut sama Banjir di Jakarta (2009)

Beberapa kali Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan bahwa banjir tahunan yang melanda Jakarta akan menjadi ancaman buat Partai Golkar di Pemilu 2009 (dan tentunya di pemilu –pemilu yang akan datang juga). Partai berlambang pohon beringin ini sulit mengeruk suara jika banjir tetap melanda Ibukota Jakarta. Perolehan suara partai beringin ini di dua pemilu terakhir di DKI Jakarta ini sangat kecil. Pemilu tahun lalu (2004) hanya meraih 9% suara. Partai ini berharap meraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta bila pada Pemilu 2009 Jakarta sudah terbebas dari banjir.

JK yang juga Wakil Presiden menyatakan semua tahu salah satu penyelesaian masalah banjir dalam waktu dekat adalah penyelesaian banjir kanal timur. Namun sampai saat ini pengerjaannya masih belum usai juga. Partai beringin memang memiliki kesempatan luas untuk mewujudkan proyek-proyek pencegahan banjir karena Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo merupakan kader Golkar. Fauzi bowo pernah aktif di Kosgoro dan Golkar, bahkan juga sempat menjabat bendahara DPD Golkar DKI selama 10 tahun (1983-1993). JK yakin partainya di Jakarta akan sanggup meraih suara 20 persen suara dalam Pemilu 2009 asalkan kader partainya baik yang duduk di pemerintahan, DPR dan ormas sanggup mencegah banjir yang setiap tahun melanda Jakarta.

Sekarang kita lihat, banjir kembali melanda Jakarta. Banjir yang terjadi pada musim hujan di awal tahun 2009 ini, telah menyebabkan 40 titik kerusakan di jalan-jalan di DKI Jakarta yang dapat membahayakan pengguna jalan. Kerusakan – kerusakan tersebut kebanyakan adalah lubang-lubang di badan jalan di Jakarta dengan kedalaman antara 5 hingga 30 centimeter. Hujan yang terus mengguyur Jakarta juga telah menyebabkan banjir dan genangan air di beberapa titik, ketinggian air di beberapa tempat bervariasi, mulai dari 10 cm hingga 250 cm. Banjir dengan ketinggian 250 cm melanda Kampung Melayu, Jakarta Timur, dimana terdapat pengungsi sebanyak 705 jiwa. Sedangkan pengungsi di Bidara Cina terdata sebanyak 220 jiwa, dan di Cakung 663 jiwa. Banyak Jalan yang tergenang air tidak bisa dilewati kendaraan, kemacetanpun terjadi dimana – mana.

Dari kejadian di atas dan juga beberapa pekan ke depan dimana banjir diprediksi masih akan terjadi, dilapangan kami belum melihat posko – poko banjir dari golkar, demikian juga ormas dan calegnya. Termasuk ini juga dapat dikatakan masih belum berhasilnya program kerja gubernur kader golkar ini (yang katanya ahlinye ini). Ini persis sama dengan kondisi saat banjir – banjir tahun kemarin, kader birokrat, ormas, anggota dpr/dprd partai beringin ini kurang optimal dalam mengatasi banjir di Jakarta. Dana yang ada justru dikorupsi, seperti yang terjadi pada oknum pejabat pemda Jakarta Selatan beberapa pekan yang lalu. Kalau seperti ini terus, sepertinya 20 persen sangat berat untuk partai beringin ini. Jadi memang kalau banjir Jakarta saat ini terjadi terus menerus, maka yang stres bukan hanya warga, tetapi juga gubernur (Golkar) Jakarta, Wapres (Golkar) Republik Indonesia karena angan – angan memenangkan pemilu legislatif serta juga pemilu presiden bisa – bisa akan kandas. Kita belum pernah lihat JK turun bersama warga di tengah - tengah Banjir Jakarta. Alih - alih kader pemerintahan, aleg serta ormasnya tidak bisa mencegah banjir, Golkar via "orang - orangnya" di panwaslu DKI membuat aturan sedemikian rupa sehingga aksi - aksi kemanusiaan seperti baksos dan layanan kesehatan yang diselenggarakan partai politik untuk banjir dikategorikan dalam pelanggaran kampanye pemilu.

Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta telah membentuk Tim Relawan Kemanusian untuk membantu korban musibah banjir yang terjadi di lima wilayah DKI Jakarta. Tim Relawan P2B PKS yang terdiri dari kader pria maupun wanita ini sebelumnya telah dibekali ketrampilan penanganan korban, khususnya korban banjir. Baik itu berupa pertolongan evakuasi korban, perawatan kesehatan, penyediaan dapur darurat, pembangunan sanitasi, dan lain-lain. Tim relawan ini berjumlah 150 orang dari lima wilayah DKI Jakarta. Untuk tahap awal P2B PKS DKI telah membuka 7 posko banjir di seluruh titik banjir di DKI. 2 posko banjir di Jakarta Timur, 2 posko Jakarta Utara, 1 Jakarta Pusat dan 2 di Jakarta Barat. Jikalau memungkinkan akan menambahnya lagi. Saat banjir Februari 2007 kemarin saja, PKS mendirikan 152 posko banjir di 5 wilayah DKI Jakarta.


www.pks-dpcpancoran.blogspot.com