Hubungan Buruh dan PKS Sangat Produktif
Jakarta – Anis Matta
mengungkap kemesraan antara kaum buruh dan Partai Keadilan Sejahtera
(PKS). Hal tersebut disampaikan presiden PKS itu saat menjadi pembicara
pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukarenas) ke-II Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI), Kamis (2/13), di Hotel Kartika Candra,
Jakarta.
“Kemesraan hubungan buruh dan PKS
merupakan hubungan yang sangat produktif. Saat ini ada dua anggota DPR
PKS yang berasal dari kalangan buruh. Dan untuk pemilu 2014, setidaknya
ada 20 orang dari kalangan KSPI yang menjadi caleg PKS,” katanya.
Sejauh ini, menurut Anis, PKS mendukung
gerakan kaum buruh memperjuangkan hak-hak pekerja. “Di PKS, ini bidang
yang paling agresif dalam bekerja, paling banyak aktivitasnya, sekaligus
paling banyak usulan-usulannya yang diakomodasi menjadi kebijakan
partai yang kita sampaikan melalui mekanisme parlemen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Anis juga
menyatakan bahwa kaum buruh merupakan bagian penting dari masyarakat
gelombang ketiga. Hal ini mengacu pada kecocokan ciri dengan masyarakat
gelombang ketiga.
“Ciri ketiga dari masyarakat gelombang
ketiga adalah memiliki penghasilan yang baik. Saat ini, kaum buruh
sedang berjuang untuk mencapai tujuan itu. Dan salah satu inti yang
membangun masyarakat Indonesia saat ini adalah kelas pekerja, the
working class!” tegas Anis.
Anis juga melihat potensi keterhubungan
gerakan buruh secara internasional. “Indonesia merupakan salah satu
negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Ini
menumbuhkan kesadaran bahwa orang Indonesia bukan hanya memiliki
identitas sebagai warga negara Indonesia, tapi juga sebagai warga negara
dunia. Dan salah satu warga negara yang paling sadar tentang itu adalah
kaum buruh, karena mempunyai koneksi dengan pergerakan kaum buruh
internasional,” jelas Anis.
Gelombang ketiga merupakan gagasan Anis
Matta tentang periodesasi perjalanan bangsa Indonesia. Setelah melewati
era “gelombang menjadi Indonesia” dan era “gelombang menjadi bangsa
modern”, saat ini Indonesia memasuki era “gelombang ketiga”. Masyarakat
gelombang ketiga, menurut Anis, memiliki lima ciri, yaitu didominasi
anak muda, berpendidikan baik, berpenghasilan bagus, terkoneksi dengan
baik (well connected), dan warga negara asli demokrasi.
sumber anismatta.net