Profesor Cina Memperingatkan "Perangkap Demokrasi" di Negara - Negara Berkembang

Seorang profesor Cina telah mengingatkan bahwa negara-negara berkembang harus waspada terhadap "perangkap demokrasi" seperti yang sedang terjadi di Mesir dimana mengakibatkan bentrokan yang mematikan banyak korban.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ding Long, seorang profesor dari Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional (UIBE) Beijing dengan artikelnya yang ditulis di Harian Rakyat.

"Kekerasan yang mematikan dan bentrokan yang terjadi antara polisi bersenjata Mesir dan ribuan pengunjuk rasa sipil menunjukkan bahwa transisi demokrasi di Mesir telah mengalami kemacetan," ujar Ding.

"Mesir telah gagal untuk menikmati manfaat yang dibawa oleh demokrasi dengan tepat, saat ini keamanan warga dan stabilitas sosial sedang dipertaruhkan," tambah Ding.

Menurut pengamatan profesor, Mesir dan juga tanpa kecuali negara-negara transisi yang sedang berjalan menuju demokrasi. Semuanya hampir selalu mengalami gejolak politik, karena ini sudah menjadi konsekuensi turunan dari demokratisasi di banyak negara otoriter.

"Di banyak negara berkembang, dimana pembangunan sosial dan ekonomi belum tertransformsi secara baik, maka transisi demokrasi banyak yang menjadi prematur ," kata Ding. Akibatnya, konflik nasional dan agama yang dulu disembunyikan oleh aturan otoritatif pecah selama proses demokratisasi.

"Ternyata demokrasi bukan hanya sekedar memenangkan pemilu, semangat inklusifitas dan kompromi merupakan budaya inti dari demokrasi," kata Ding. Transformasi kadang dianggap sebagai "zero-sum game"  oleh beberapa kekuatan politik, hal ini akibat kurangnya "democracy-friendly" terhadap budaya politik dan juga warganegara.

"Ekonomi Mesir yang di ambang keruntuhan, menjerumuskan Mesir ke dalam kekacauan politik," katanya. Negara harus memberikan prioritas untuk memulihkan ketertiban sosial dan mempromosikan rekonsiliasi dalam rangka untuk mendapatkan kembali jalan menuju demokrasi.

Demokrasi di negara-negara berkembang memerlukan tahap persiapan, dimana pembangunan ekonomi harus lebih dulu diprioritaskan untuk memperkuat organisasi sosial dan masyarakat sipil.

"Ketidakmampuan demokrasi yang serius akan terjadi jika negara-negara berkembang meniru sejadi - jadinya model demokrasi ala Barat," Ding mengingatkan.

Referensi :  Chinese professor warns of 'democracy trap'  http://www.chinadaily.com.cn/china/2013-08/20/content_16908116.htm