Tahun 2009 Indonesia Harus Lebih Bersih


Pada tahun 2008, indeks persepsi korupsi indonesia naik dari 2.3 (2007) menjadi 2.6 (2008) dan berada pada posisi 126 dari sekitar 180 negara. Ini sudah menunjukan jalannya proses pemberantasan korupsi, dan angkat topi buat KPK. Nilai indeks 2,6 masih jauh dari nilai ideal bagi suatu negara dikatakan anti korupsi (5 - 6). Sebenarnya terus terang masih agak sedih karena negara-negara semacam Samoa, Tunisia, Ghana, Colombia, Gabon, Guatemala nilai indeks korupsinya sudah di atas kita. Bahkan negara serumpun, Singapura dan Malaysia telah jauh meninggalkan kita. Dalam daftar Indeks Persepsi Korupsi Transparency International, Singapura berada di puncak dengan skor 9,2 dan berada di peringkat ke-4 dunia, mengalahkan Hong Kong di peringkat 12 (skor 8,1), Taiwan peringkat 39 (skor 5,7), Korea Selatan peringkat 40 (skor 5,6), dan Malaysia di peringkat 47 (skor 5,1). Ke depan jalannya KPK tidak boleh santai lagi tapi harus lebih cepat kalau perlu sprint. KPK harus terus melakukan percepatan – percepatan pemberantasan korupsi di semua level dan semua bidang.


Kemudian dari sisi kesehatan, angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Dari 5 juta ibu yang melahirkan terdapat 307 angka kematian ibu perseratus ribu kelahiran hidup. Ini berarti dari 352 ibu bersalin meninggal setiap minggunya atau terdapat dua ibu meninggal dalam setiap jamnya. Sementara angka kematian bayi baru lahir diperkirakan sekira 246 bayi meninggal setiap harinya atau 10 bayi baru lahir meninggal setiap perjamnya sedangkan angka kematian balita mencapai 24 anak balita meninggal dunia setiap jam. Ke depan pemerintah lewat departemen kesehatan harus memikirkan dan melakukan langkah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi ini. Dengan demkian diharapkan akan lahir generasi – generasi bangsa yang lebih sehat dan lebih berprestasi. Pemerintah dan juga pihak yang terkait harus terus melakukan pembersihan faktor – faktor penyebab angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi tersebut.
Selain itu untuk kasus HIV AIDS, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menjadi jawara atau menduduki peringkat satu provinsi dengan kasus AIDS (acquired immune deficiency syndrome) terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes), hingga Juni 2008 di Jakarta tercatat 3.123 kasus serangan HIV. Sebanyak 73 persen dari penderita di DKI, yakni 2.278 kasus, tertular karena penggunaan jarum suntik pecandu narkoba atau injection drug user (IDU). Jumlah penambahan kasus AIDS sejak Januari hingga Juni 2008 di Indonesia ialah 1.546 kasus, sedangkan kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 212 kasus. Sumber data yang sama menyebutkan, hingga Juni 2008 tercatat 12.686 kasus AIDS di Indonesia. Kurang lebih 50 persen di antaranya terjadi karena penggunaan alat suntik narkoba secara bergantian. Sebanyak 2.479 orang penderita telah meninggal dunia.

Dari sisi kemiskinan, angka kemiskinan di Indonesia pada 2008 ini meningkat menjadi 41 juta jiwa dari tahun sebelumnya sebesar 37 juta jiwa. Angka tersebut sebagai dampak dari ketidakmandirian Indonesia akan pangan, energi, dan keuangan terhadap kemiskinan dan penggangguran. Selain itu, target pemerintah untuk menekan angka pengangguran di 2008 yakni di bawah 9,5 persen, diperkirakan tidak akan tercapai karena banyaknya PHK massal akibat resesi global. Setiap tahun, 25-30 persen belanja negara dalam APBN tersedot untuk pembayaran cicilan pokok dan bunga utang luar negeri.


Untuk kasus perjudian, Polda Metro Jaya merilis rekapitulasi kasus yang terjadi sepanjang tahun 2008 di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dari hasil rekapan tersebut, kasus judi mengalami peningkatan dibanding tahun 2007 lalu. Peningkatannya sebesar 47% dibanding tahun 2007. Pada tahun 2007, angka perjudian mencapai 685 kasus yang ditangani, sedangkan pada tahun 2008, angka tersebut meningkat hingga mencapai 1.007 kasus.

Dalam masalah kesusilaan, norma dan akhlak ternyata juga banyak yang harus dibenahi ke depannya. Data internasional terakhir bertajuk ‘Internet Pornography Statistic’, yang dikeluarkan toptenreviews.com dengan dukungan 40-an situs utama dunia di tahun 2006, menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ke-7 di dunia pengakses kata kunci ‘sex’ di mesin-mesin pencari internet. Setahun kemudian, tahun 2007 berdasarkan statistik googletrends, peringkat Indonesia naik menjadi nomor 5. Dan setahun belakangan ini 2008, peringkat Indonesia naik kembali menjadi nomor 3.

Oleh karenanya kita semua berharap pada tahun 2009 ini, Indonesia harus bisa menjadi bangsa yang lebih bersih, bersih dari korupsi, bersih dari penyakit, bersih dari penyakit masyarakat perjudian dan narkoba, serta bersih dari unsur pornografi dan pornoaksi. Kami bekerja, Pemerintah bekerja, DPR bekerja, semua bekerja insyaAllah kita bisa mewujudkan bangsa yang bersih dan pada akhirnya menjadi bangsa besar yang dapat berdiri sama tinggi dengan bangsa - bangsa besar yang lain.
www.pks-dpcpancoran.blogspot.com