PRESIDEN PKS : LATIH KEBUGARAN, KELENTURAN DAN KETANGKASAN UNTUK HADAPI TANTANGAN KE DEPAN
Aktifitas olahraga sangat penting untuk ketahanan tubuh. Di dalam salah satu ucapan Imam Syafii, “Barang sapa yang tahu jauhnya perjalanan maka ia harus mempesiapkan diri.” Dahulu di zaman Nabi Muhammad SAW, selama 10 tahun di madinah, 1 tahun pertama itu digunakan sebagai persiapan, kemudian selama 9 tahun selanjutnya adalah digunakan untuk menghadapi berbagai pertempuran. Total pertempuran yang langsung dikomandani langsung Rasulullah adalah 27 kali, sehingga dalam setahun, rata – rata 3 kali menghadapi perang, ada yang 5 kali, 2 kali, 3kali ada juga yang berantai.
Peperangan tidak sama dengan senam, juga tidak sama dengan mukhoyam. Biasanya setelah 2 hari kita mengikuti Mukhoyam (kemah), maka liburnya bisa seminggu. Kemudian para pelatihnya juga biasanya sangat toleran, kalau kita capai maka diminta untuk istirahat. Sementara dalam perang, kalau kita capai maka kita tidak bisa istirahat. Jadi dia harus bisa bertahan, sampai bisa mengalahkan lawannya dan dia menang atau lari dari medan perang, tetapi itu akan dikutuk oleh Allah SWT. Jadi waktu itu, pasukan Islam menyabung nyawa dan mempertaruhkan seluruh tenaga yang dia miliki, sementara pasukan yang harus dikalahkan jumlahnya sekian kali lipat. Orang Islam tidak pernah bertempur dengan pasukan yang lebih banyak dari pasukan lawan, selalu lawannya sekian kali lipat, bisa 10 kali lipat, 3 kali lipat, atau 5 kali lipat. Semunya selalu dihadapai dengan pertempuran face to face, langsung berhadap –hadapan. Peperanganya bisa seminggu, sebulan atau bersambung terus, mereka harus jalan kaki, naik kuda atau naik unta, begitulah kondisi umat Islam zaman dahulu.
Para pejuang kita dahulu memilki stamina dan fisik yang sangat kuat, dan hanya dengan fisik yang kuat itulah, mereka bisa mengumandangkan dakwahnya di mana mana. Sehingga Rasullullah SAW sampai memuji dalam seluruh mata rantai pujiannya pada umat Islam, “Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah SWT daripada Mukmin yang lemah.”
Persiapkan kekuatan yang kau miliki, kata kekuatan ini kemudian ditafsirkan dengan skill. Kalau cerita zaman dahulu pada usia antum, Saya (Ust. Luthfi) masih bisa lari 15 km tanpa berhenti, kalau push up biasanya sekitar 250 perhari. ..tapi itu dulu sewaktu mahasiswa sampai waktu punya dua anak, masih begitu, tetapi waktu anak sudah duabelas sudah tidak bisa lagi .. Naik gunung bisa sebulan sekali. Bahkan sewaktu saya SMU, kalau ingin berenang, maka harus balapan sepeda dulu dengan teman – teman dengan jarak 45 km kemudian baru berenang, pulangnya naik sepeda lagi.
Rasulullah sangat senang terhadap olah raga, diantaranya adalah menunggang kuda olahraganya. Olahraga -olahraga yang cukup serius, kalau tidak memiliiki ketahanan tubuh yang cukup, maka itu sangat susah. Ada kebugaran , sebatas agar badan kita segar, ada kelenturan agar badan kita bisa melakukan kegiatan yang lentur, dan ada ketangkatasan, ini tingkatan yang sudah advance.
Dahulu, sewaktu usia Rasulullah SAW mencapai 60 tahun, Ibu – ibu itu balapan lari dengan Rasulullah. Aisyah ra sering melakukan balapan lari sama Rasulullah, dan Aisyah yang menang. Sampai kemudian ia mengatakan setelah saya seperti umumnya ibu – ibu, maka saya tidak bisa lagi mangalahkan suami, dan Rasulullah saat itu usianya sudah 63 tahun. Saat itu Rasulullah lebih cepat larinya dari Aisyah, sebelumnya Aisyah menang waktu Aisyahnya masih ramping namun setelah itu suasanannya berubah.
Kalau sekarang, kira – kira kalau ada Ibu – ibu yang balapan lari sama suaminya ..siapa yang menang?
Pada zaman sahabat, berlomba, olah raga kebugaran, kelenturan dan ketangkasan itu hal biasa, bukan sesuatu yang tidak umum, biasa dilakukan tiap harinya. Itu suasana yang sehat dan bugar di zaman Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman Khilafah Islamiyah, seperti zaman Utsmani yang datang ke Indonesia mengirim pasukannya ke Indonesia, Aceh tidak bisa ditaklukan oleh Belanda karena rakyat dan Ulama Aceh dilatih secara khusus oleh pasukan dari Turki. Jadi kawasan lain yang tidak pernah berinteraksi dengan pasukan Turki, maka bisa ditaklukan oleh Belanda. Para Ulama Turki itu olahraganya adalah naik kuda dan main polo dari atas kuda, itu yang mampu membentuk kelenturan dan ketangkasan.
Untuk itu sebagai aktivis Islam, kita harus terus bekerja , ketahanan fisik itu sangat diperlukan karena pekerjaan dan tugas kita masih amat panjang . Di saat sehat, waktu kita jangan disia-siakan, lakukan sejumlah aktivitas olah raga walaupun ringan, olah raga itu yang penting adalah rutinitasnya ..sebab kalau sduah berhenti dan ada jeda yang panjang maka akan susah lagi memulainya.
Saya (Ust. Luthfi) tahun lalu (2011) berolah raga seminggu tiga kali , di fitnes center bersama anak – anak muda yang menemani saya. Alhamdulillah Saya (Ust. Luthfi) dapat mengalahkan anak – anak muda tersebut, jumlah angkat besi mereka kalah, dan juga yang lainnya mereka juga kalah.
Senam ini sebenarnya hanya pemanasan, belum olah raga sesungguhnya . Olahraga yang sesungguhnya harus lebih dari ini. Saya sangat apresiasi sekali dengan kagitan ibu-ibu, bapak-bapak, serta adik-adik ini, semoga ini bisa menjadi rutinas tiap pekan untuk mejalankan olah raga baru ke depan, yang akan kita ikuti. Sehingga dalam segala hal kita masih punya kelenturan dan ketangkasan, ini sangat diperlukan ke depannya agar stamina dan daya tahan tubuh kita cukup kuat. Perjuangan masih panjang, beban kita masih banyak , untuk itu kebugaran , kelenturan dan ketangkkasan amat sangat diperlukan dan yang paling penting adalah kesehatan, kesehatan adalah mahkota. Kesehatan adalah barang yang sangat berharga, kalau sampai terkurangi maka kita baru akan merasakan bahwa kesehatan itu sangat indah. Itu saja mudah-mudahan setelah ini kita bisa lebih banyak beraktifitas berolah raga untuk menempuh berbagai pejalanan panjang dan bisa juga mengikuti sejumlah lomba ketangkatsan untuk menunjukan kelenturan tubuh kita sehingga kita bisa berbuat banyak ke depannya.
Disampaikan saat acara senam PKS Nusantara DPC PKS Pancoran, 19 Februari 2012