PKS dan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, menjadi tanggal yang istimewa bagi umat Islam. Sebab, pada tanggal itu, merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.
Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Keteladanan nabi penutup zaman itu tidak akan lekang oleh zaman. Karena itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW teramat penting. Bukan sekadar acara peringatan semata namun yang penting adalah meneladani akhlak Nabi Muhammad itu.
Perayaan memperingati maulid Nabi Muhammad saw menurut sebagian riwayat, digagas oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi di Mesir dalam rangka meningkatkan ruhul jihad umat Islam. Sampai hari ini Universitas Al Azhar sendiri mensyi’arkan peringatan maulid Nabi saw. Bagi kepala pemerintahan seperti Sultan Salahuddin, hal itu merupakan kebijakan yang sesuai syari’ah (siyasah syar’iyah), yang didefinisikan imam Ibnu Uqail sebagai perbuatan yang dilakukan karena lebih maslahat bagi masyarakat dan lebih menghindarkan mereka dari mafsadat, meskipun tidak pernah disabdakan atau dicontohkan oleh Nabi saw. Adapun bagi masyarakat muslim, peringatan maulid Nabi saw pertimbangannya adalah semata-mata kemaslahatan (mashlahah mursalah). Dasar pertimbangan maslahat ini juga yang menyeleksi ragam acara yang dipandang membawa maslahat. Tentu saja dalam konteks ini ada ruang bagi tradisi dan kreasi yang baik, sehingga ada variasi dari tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu yang lain. Jika dibarengi niat yang lillah, untuk meninggikan Dinullah dan tidak ada sesuatu yang melanggar syari’ah dalam mata acaranya, insya Allah bernilai ’ibadah.
Di lingkungan PKS, biasa diadakan peringatan maulid Nabi saw baik oleh DPP maupun struktur di bawah. Bahkan dianjurkan agar pelaksanaannya bekerjasama dengan masjid, lembaga keagamaan atau masyarakat sekitar. Para kepala pemerintahan kader PKS biasa memprakarsai atau mensponsori. Para da’i atau asatidz kader PKS biasa menjadi penceramah dalam peringatan ini.
Sebagai contoh, PKS Bersama Habib Munzir pernah mengadakan Maulid Akbar di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Kantor DPW PKS Kalsel Jl A Yani Km 5. Istimewanya, acara itu akan dihadiri langsung oleh pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawwa. Habib Munzir yang memiliki ribuan jamaah di Indonesia ini tidak sendirian datang ke Banjarmasin. Dia akan didampingi oleh kakak kandungnya, Habib Nabiel Al Musawwa ( saat ini menjadi aleg DPR RI dari PKS). Kemudian berhadir pula Habib Aboe Bakar Al Habsyi (yang juga aleg DPR-RI asal PKS) serta Habib Alwi. Acara Maulid Akbar itu akan sedikitnya dihadiri 3.000 orang yang berasal dari kader, kader struktur hingga Pos Wanita Keadilan (Pos WK).
Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Keteladanan nabi penutup zaman itu tidak akan lekang oleh zaman. Karena itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW teramat penting. Bukan sekadar acara peringatan semata namun yang penting adalah meneladani akhlak Nabi Muhammad itu.
Perayaan memperingati maulid Nabi Muhammad saw menurut sebagian riwayat, digagas oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi di Mesir dalam rangka meningkatkan ruhul jihad umat Islam. Sampai hari ini Universitas Al Azhar sendiri mensyi’arkan peringatan maulid Nabi saw. Bagi kepala pemerintahan seperti Sultan Salahuddin, hal itu merupakan kebijakan yang sesuai syari’ah (siyasah syar’iyah), yang didefinisikan imam Ibnu Uqail sebagai perbuatan yang dilakukan karena lebih maslahat bagi masyarakat dan lebih menghindarkan mereka dari mafsadat, meskipun tidak pernah disabdakan atau dicontohkan oleh Nabi saw. Adapun bagi masyarakat muslim, peringatan maulid Nabi saw pertimbangannya adalah semata-mata kemaslahatan (mashlahah mursalah). Dasar pertimbangan maslahat ini juga yang menyeleksi ragam acara yang dipandang membawa maslahat. Tentu saja dalam konteks ini ada ruang bagi tradisi dan kreasi yang baik, sehingga ada variasi dari tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu yang lain. Jika dibarengi niat yang lillah, untuk meninggikan Dinullah dan tidak ada sesuatu yang melanggar syari’ah dalam mata acaranya, insya Allah bernilai ’ibadah.
Di lingkungan PKS, biasa diadakan peringatan maulid Nabi saw baik oleh DPP maupun struktur di bawah. Bahkan dianjurkan agar pelaksanaannya bekerjasama dengan masjid, lembaga keagamaan atau masyarakat sekitar. Para kepala pemerintahan kader PKS biasa memprakarsai atau mensponsori. Para da’i atau asatidz kader PKS biasa menjadi penceramah dalam peringatan ini.
Sebagai contoh, PKS Bersama Habib Munzir pernah mengadakan Maulid Akbar di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Kantor DPW PKS Kalsel Jl A Yani Km 5. Istimewanya, acara itu akan dihadiri langsung oleh pimpinan Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawwa. Habib Munzir yang memiliki ribuan jamaah di Indonesia ini tidak sendirian datang ke Banjarmasin. Dia akan didampingi oleh kakak kandungnya, Habib Nabiel Al Musawwa ( saat ini menjadi aleg DPR RI dari PKS). Kemudian berhadir pula Habib Aboe Bakar Al Habsyi (yang juga aleg DPR-RI asal PKS) serta Habib Alwi. Acara Maulid Akbar itu akan sedikitnya dihadiri 3.000 orang yang berasal dari kader, kader struktur hingga Pos Wanita Keadilan (Pos WK).