“Pak, Sudah Adzan…”
S u a t u hari, sepulang dari rapat di DPRD Surakarta, saya dan beberapa rekan pengajian bersama beberapa pengamen sibuk mencari rumah untuk sekretariat paguyuban pengamen. Kami berkeliling kota Solo mengendarai mobil butut saya yang sesekali berdecit sebab mesinnya yang telah tua.
Siang telah lama berlalu dan sore telah menjelang, sementara itu rumah yang akan dijadikan sekretariat tak kunjung juga di temukan. Tiba-tiba terdengarlah adzan berkumandang.
Allahu Akbar Allaaahu Akbar....
Asyhadu anlaa illaha illallaah....
Saya masih mengendarai mobil dengan tenang ketika salah seorang dari pengamen itu
menyentuh-nyentuh punggung saya.
"Pak... Pak..., sudah adzan. Sebaiknya kita berhenti dulu. . . kita cari masjid. Sebaiknya Bapak shalat dulu, kami... tunggu di mobil."
Sejenak saya tertegun. Mereka mengingatkan saya untuk shalat. Mungkin mereka sendiri masih berat melakukannya tapi mereka tahu apa arti panggilan shalat dan kewajiban seperti apa yang harus ditunaikan. Maka, biarkanlah kebaikan perlahan tersemai pada hati-hati manusia yang rapuh, tanpa harus merasa terpaksa untuk bersujud pada-Nya. Sebab Islam itu mudah, tanpa harus dimudah-mudahkan.
Fajri Muhammad & Izzatul Jannah
Bukan Ngeri Dongeng