Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Ramadhan Mendidik Kita menjadi Bersih, Peduli dan Profesional

Bulan Ramadan adalah syahrut tarbiyah, bulan yang mendidik kita menjadi bersih, peduli dan profesional. Bersih Keadaan jiwa seseorang menjadi penentu utama bagi diri dalam bersikap dan berperilaku. Sikap dan perilaku yang baik atau buruk sangat ditentukan oleh apakah jiwanya bersih atau tidak. Puasa mendidik kita untuk menjadi manusia yang memiliki jiwa yang bersih. Bulan Ramadan ini harus ditata dengan kebersihan diri dan harus dapat melatih diri untuk senantiasa hidup bersih lahir batin. Pola hidup bersih harus berawal dari diri sendiri. Mulailah berlatih hidup bersih dari hati, lisan, sikap, dan tindakan. Setiap untaian kata yang keluar dari lisan kita haruslah penuh makna, hindari kata-kata kotor, keji, dan tidak senonoh. Makin bersih diri kita, insya Allah kita akan lebih peka melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan, kita akan lebih peka terhadap peluang amal dan ilmu. Nabi Muhammad saw, adalah figur pribadi yang bersih tubuh, bersih pikiran, bersih ucapan, dan bersih hati

OPTIMALISASI IBADAH RAMADHAN

Bulan Suci Ramadhan kembali datang menyambut orang-orang beriman untuk menaiki tangga ketaqwaan dan meraih kemenangan. Kemenangan atas syahwat, syetan dan musuh-musuh Islam sehingga mengantarkan umat Islam meraih keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Marilah kita melakukan optimalisasi ibadah Ramadhan, sebagai berikut: 1.Memperkuat kerinduan dan kecintaan terhadap bulan suci Ramadhan dan rasa harap untuk dapat menikmati keutamaannya. Bentuk ekspresi kerinduan dan kecintaan dilakukan dengan mempersiapkan Ramadhan secara baik. Persiapan hati, persiapan akal dan persiapan fisik. Persiapan hati dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dan lain-lain. Persiapan akal dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan, persiapan fisik dengan menjaga kesehatan, kebersihan rumah dan lingkungan serta menyiapkan harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. 2.Meningkatkan prestasi ibadah pada bulan Ramadhan tahun ini

Mari Wujudkan Bangsa Tempe !

Gambar
Tempe saat ini sangat digemari. Namun dulu pernah diremehkan sebagai bahan makanan untuk kaum miskin. Rendahnya nilai tempe dapat disitir dari kata ejekan yang cukup popular: “bangsa tempe!”. Benarkah tempe merupakan bahan makanan yang tidak berharga? Ternyata, kini masyarakat mulai terbuka kesadarnnya setelah para ahli membuktikan lewat penelitian dan pengujian bahwa tempe sebenarnya adalah emas yang sangat berharga dalm dunia gizi. Tempe tidak hanya disukai di negeri kita saja. Di luar negeri pun penggemar tempe sudah berkembang pesat, terutama di Jepang, Amerika Serikat, dan negara – negara Eropa. Kebutuhan tempe di negara – negara tersebut semakin lama semakin meningkat, semenjak orang mulai merasakan betapa terbatas dan mahalnya bahan sumber protein hewani dari daging dan ikan. Secara ekonomis, harga tempe lebih murah dari daging. Bukan hanya dikonsumsi tetapi tempe juga di teliti karena berperan sebagai pangan fungsional. Tempe menarik minat peneliti luar negeri karena me

Akhir Ramadhan : Antara Masjid, Mall dan Terminal

Gambar
Hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia dalam bulan ramadhan ini ialah menjaga keistiqamahan dalam beribadah. Biasanya Masjid – masjid hanya ramai jama’ahnya saat awal puasa. Masjid-masjid penuh sampai tidak muat.  Akan tetapi, mulai dari pertengahan sampai menjelang lebaran, bukannya masjid yang ramai tapi Mall dan Pusat Perbelanjaan. Inilah potret umat islam di Indonesia saat ini. Maka dari itu salah satu hal yang harus kita persiapkan dalam ramadhan ini yaitu keistiqamahan.  Dalam Al-Qur’an QS. Fusshilat ayat 30, yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”  Semakin mendekati akhir Ramadhan, para ulama mengingatkan agar kualitas dan kuantitas ibadah - ibadah harus

Surat dari Sahabat Muslim Indonesia di Jepang : Perjuangan untuk Beritikaf

Gambar
Kisah ini ditulis saat Ramadhan 1427 H / Oktober 2006 Assalamualaikum wr.wb Selamat ifthar dan mengisi asyarul awakhir ikhwan akhwat sekalian! Sekedar curhat... Ada yang pernah membaca puisi Taufik Ismail,  "Mencari Sebuah Masjid"   ? disitu penyair kondang ini berkisah tentang pergulatan seorang anak manusia mencari sebuah masjid ke seluruh penjuru bumi... Nah, begitulah kondisi saya saat ini.  Saya sangat ingin ber'itikaf seperti tahun-tahun sebelumnya entah di An Nuur, At Taqwa, El Nusa, PLN, Insan Mandiri, wherever.  Namun ternyata masjid di Jepang amat langka,  ada yang tutup ketika week-end,  ada yang bukanya hanya pada jam kerja.  Ada yang tidak menerima jama'ah muslimah.  Ada yang tidak menerima jama'ah itikaf pada malam hari. Dan,  uniknya,  ada yang menerima jama'ah hanya pada malam ke 27 dan tidak selainnya.  Serasa mau nangis dah... Masjid terdekat dari kediaman saya berjarak 35 km. Itulah masjid (tepatnya musholla) satu-satu

Mengelola Ketidaksetujuan Terhadap Hasil Syuro

"Perbedaan adalah sumber kekayaan dalam kehidupan berjamaah. Mereka yang tidak bisa  menikmati perbedaan itu dengan cara yang benar akan kehilangan banyak sumber kekayaan. Dalam ketidaksetujuan itu sebuah rahasia kepribadian akan tampak ke permukaan: apakah kita matang secara tarbawi atau tidak?" Rasanya perbincangan kita tentang syuro tidak akan lengkap tanpa membahas masalah yang satu ini. Apa yang harus kita lakukan seandainya tidak menyetujui hasil syuro? Bagaimana "mengelola" ketidaksetujuan itu? Kenyataan seperti ini akan kita temukan dalam perjalanan dakwah dan pergerakan kita. Dan itu lumrah saja. Karena, merupakan implikasi dari fakta yang lebih besar, yaitu adanya perbedaan pendapat yang menjadi ciri kehidupan majemuk. Kita semua hadir dan berpartisipasi dalam dakwah ini dengan latar belakang sosial dan keluarga yang berbeda, tingkat pengetahuan yang berbeda, tingkat kematangan tarbawi yang berbeda. Walaupun proses tarbawi berusaha menyamakan cara ber

Pembantaian Muslim Rohingya : Dimanakah Penggiat Hak Asasi Manusia Dunia? Dimanakah Ketua ASEAN ? Dimanakah Aung San Suu Kyi ?

Gambar
  Pembantaian suku Rohingya merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Apalagi pembantaian ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan terus terjadi hingga bulan ramadhan ini. Jumlah kematian muslim di Arakan diperkirakan mencapai 6.000 jiwa. Selain dibunuh, juga terjadi pembakaran, penjarahan, pemerkosaan, serta penangkapan Muslim Rohingya di Negara Bagian Arakan (Rakhine). Usulan kebijakan pengusiran terhadap kaum Muslim Rohingya diajukan oleh Presiden Myanmar, Thein Sein. Ia mengatakan, kaum Muslim Rohingya harus diusir dari negara itu dan dikirim ke kamp pengungsian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menolak mengakui komunitas Muslim Rohingya yang berjumlah hampir satu juta jiwa. Pemerintah Myanmar mengklaim, Rohingya adalah imigran gelap dan bukan warga asli meskipun telah tinggal di negara itu sejak beberapa generasi sebelumnya. Langkah itu dinilai sebagai upaya penghapusan etnis.Usulan yang diajukan Presiden Thein Sein itu merupakan bentuk diskriminasi etnis yang tak bisa

KITA TIDAK MENGKAFIRKAN ORANG MUSLIM TANPA ALASAN YANG JELAS

Gambar
Oleh Muhammad Ahmad ar-Rasyid dalam al-Munthalaq Ibnu Taimiyah berkata, “Banyak orang salaf yang mengatakan,’Ada kekafiran di bawah kekafiran (yang sebenarnya),kemunafikan di bawah kemunafikan (yang sebenarnya), dan kemusyrikan di bawah kemusyrikan (yang besar)’.” 1 Kemaksiatan – kemaksiatan itu banyak dan bertingkat – tingkat. Di antarnya ada yang kecil dan ada yang besar, dan ada yang tengah – tengah. Imam Bukhari rahimahulullah pernah berkata, “ Kemaksiatan – kemaksiatan itu termasuk perkara jahiliyah, dan pelakukanya tidak dianggap kafir kecuali jika dia mempersekutukan Allah dengan yang lain, mengingat sabda Nabi Muhammad SAW, “ Sesungguhnya engkau adalah orang yang memiliki perangai jahiliyah.” 2 Argumentasi Imam Bukhari dengan sabda nabi yang mulia ini sangat tepat, dan orang yang menjadi sasaran sabda beliau waktu itu adalah Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabatbesar, ketika dia mencela Bilal karena Ibunya berkulit hitam. Jadi, sebuah maksiat adalah cabang dar

HARI KEDUA RAMADHAN, PKS PANCORAN KONSOLIDASIKAN KADER

Gambar
Pasca Pilkada bukan melenakan para kader PKS Pancoran, justru para kader mencoba menjaga soliditas dan ukhuwahnya dengan berbagai acar konsolidasi.   Sejak tanggal 11 Juli kemarin, ini adalah konsolidasi kader ketiga yang   pernah di alami para kader pada wilayah DPC dan DPRa. Suasana ramadhan menambah semarak dan akrabnya para kader untuk bertemu, suasana inilah yang membuat persentase kehadiran kader juga sangat tinggi.   Mereka sadar betul kebutuhan akan taujih dan update informasi dari para pengurus yang lebih atas, sangatlah diperlukan. Sehingga setiap kader mampu meningkatkan daya filternya terhadap berbagai informasi yang beredar di tengah masyarakat serta juga mampu menangkal berbagai fitnah yang ada di tengah masyarakat. Mewakili DPD, hadir ketua DPD Jakarta Selatan yaitu Ust. Drs. Khoiruddin. Beliau menyampaikan taujih dan update informasi terkini untuk kader.   “Kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT dan juga menjaga hubungan baik kita dengan manusia”, uj

CAWAGUB DIDIK DISAMBUT MERIAH DI KELURAHAN RAWAJATI

Gambar
Pak Didik menyalami warga Rawajati Sambutan warga, khususnya ibu - ibu sangat antusias Pak Didik menyampaikan visi dan misinya Pak Didik menyampaikan program yang pro rakyat Warga mengikuti dengan antusias apa yang dipaparkan Pak Didik Para warga yang tidak kebagian duduk pun rela berdiri   Para warga menggunakan Batik beresin jakarta dan Kaos Hidayat+Didik Tokoh masyarakat pun turut hadir pada acara kampanye ini  Selama kurang lebih 1 jam, Pak Didik menyampaikan program - programnya Warga menyemut untuk mengikuti acara kampanye di Rawajati Photo dulu ah bareng Pak Didik, sambil salam 4 jari Senyum ibu - ibu menyambut cawagub Didik Warga pun berfoto dengan Cawagub dengan salam 4 Jari Tim Calung dan Angklung menyanyikan lagi HIDAYAT+DIDIK dimana - mana Konvoi motor dan mobil setelah kampanye Keliling kecamatan Pancoran dengan motor dan mobil Keliling kecamatan Pancoran d