KEBANGKITAN ISLAM ANTARA PESIMIS DAN OPTIMIS (menyingkapi hasil survey LSI yang menyatakan bahwa Partai Islam akan terpuruk di 2014)
Oleh DR. Yusuf Qaradhawi
Saudaraku kaum muslimin
Di setiap lapis sejarah umat manusia, gelombang pesimis dan rasa putus asa kerapkali menerpa hingga mematahkan semangat jiwa. Malam pun dikira tidak akan menjemput pagi, kegelapan tiada akan tersibak, dan fajar tiada akan menyingsing. Perasaan semacam ini tidak boleh hinggap di hati orang - orang beriman. Bagi orang - orang yang berserah diri kepada Allah SWT, rasa putus asa bisa menyeret pada kekafiran. Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." [Q.S Yusuf : 87]
dan Allah SWT berfirman, "Ibrahim berkata, "Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang - orang yang sesat." [Q.S Al Hijr : 56]
Tahun lalu saya di Aljazair. Beberapa pemuda muslim yang penuh semangat datang menjumpai saya seraya berkata, "Apakah Anda kira umat ini akan berdiri tegak? Apakah Anda kira panji Islam akan berkibar tinggi? .. Begitulah para pemuda tadi melihat permasalahan.
selanjutnya ketika saya berkunjung ke Amerika dan Inggris, datanglah sekelompok pemuda muslim asal Mesir. Mereka bilang pada saya, "Tidakkah Anda melihat apa yang terjadi? Tidakkah Anda menyaksikan bencana besar ini? Tidakkah Anda melihat peristiwa ini? Ratusan jiwa melayang karena sebagian orang mengambil uang sogok. Mereka memperbolehkan dengan alasan-alasan yang tidak dapat diterima. Bukankah ini pertanda liberalisasi? Tidakkah Anda menangkap isyarat kerusakan ini? Tidakkah Anda melihat menteri yang memperjualbelikan dirinya demi meraup ratusan juta?"
Begitulah, di setiap sudut dunia saya melihat wajah - wajahpesimis dan putus asa.
Begitulah! Orang - orang yang pesimis melihat suatu permasalahan dari satu sisi. yang mereka lihat hanya kerusakan, penyimpangan, dan kegelapan. Mereka melihat suatu permasalahan dengan menggunakan kaca mata hitam. Padahal, kenyataan tidak selamanya demikian.
Benarkah kenyataan pahit ini terjadi? Benarkah umat Islam sudah larut dalam kegelapan yang pekat? Benarkah keadaan mereka semakin terpuruk? Bahkan, mereka berpindah dari keadaan yang buruk ke keadaan yang lebih buruk?
Jika kita melihat permasalahn dengan cara seperti ini; jika kita menggambarkan fenomena yang terjadi separah ini, sementara kita menutup mata dari kebaikan dan memperbesar keburukan, jika kita tidak bisa membaca prestasi dan hanya mampu melihat kesalahan dan kekurangan, berarti kita telah berbuat zhalim pada diri sendiri, kaum muslimin, dan agama islam. Ya, jika kita hanya melihat permasalahan dari satu sisi dan mengesampingkan sisi yang lain.
Jika itu terjadi pada kita, berarti kita telah berbuat zhalim. Kita lupa bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan; setelah malam berlalu pagi akan menjelang; dan setelah kegelapan tersibak fajar akan menyongsong. Hidup ini bagai roda pedati; terkadang di atas, tempo - tempo di bawah. Pun bahwa setiap permasalahan memiliki sisi - sisi yang harus sama - sama kita lihat dan saksikan.
...
Wahai saudaraku, bukanlah semua ini adalah poin yang juga harus diperhitungkan bagi Islam dan penganutnya, daripada patah arang dan putus asa?
Kita tidak boleh putus asa. islam itu kuat. saat pintu kesempatan terkuak, ia akan muncul memperlihatkan eksistensinya di pentas dunia.
Mengapa mereka tidak membiarkan kita ? Mengapa mereka selalu menjadi aral yang menghalangi langkah kita? Mengapa mereka mengkhawatirkan gerak langkah Islam ke depan?
Islam adalah sumber keadilan, keamanan, dan kedamaian. Hanya Islamlah yang mencetak pribadi saleh di tengah masyarakat yang saleh. Apabila kita mengeluhkan kemerosotan atau kerusakan, baik kerusakan nurani maupun hati, maka tidak ada jalan lain bagi kita selain kembali pada islam.
Semoga Allah menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin, dan menjadikan hari esok lebih baik dari hari ini. Semoga Dia memberikan dampak yang baik dalam semua urusan kita.
Demikian, semoga Allah mengampuni kita semua. maka, mohonlah kalian ampunan-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Berdoalah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengabulkan doa kalian.
Kumpulan Ceramah Pilihan Syaih Al Qaradhawi Terbitan Pustaka Al Kautsar hal : 91-102
Saudaraku kaum muslimin
Di setiap lapis sejarah umat manusia, gelombang pesimis dan rasa putus asa kerapkali menerpa hingga mematahkan semangat jiwa. Malam pun dikira tidak akan menjemput pagi, kegelapan tiada akan tersibak, dan fajar tiada akan menyingsing. Perasaan semacam ini tidak boleh hinggap di hati orang - orang beriman. Bagi orang - orang yang berserah diri kepada Allah SWT, rasa putus asa bisa menyeret pada kekafiran. Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." [Q.S Yusuf : 87]
dan Allah SWT berfirman, "Ibrahim berkata, "Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang - orang yang sesat." [Q.S Al Hijr : 56]
Tahun lalu saya di Aljazair. Beberapa pemuda muslim yang penuh semangat datang menjumpai saya seraya berkata, "Apakah Anda kira umat ini akan berdiri tegak? Apakah Anda kira panji Islam akan berkibar tinggi? .. Begitulah para pemuda tadi melihat permasalahan.
selanjutnya ketika saya berkunjung ke Amerika dan Inggris, datanglah sekelompok pemuda muslim asal Mesir. Mereka bilang pada saya, "Tidakkah Anda melihat apa yang terjadi? Tidakkah Anda menyaksikan bencana besar ini? Tidakkah Anda melihat peristiwa ini? Ratusan jiwa melayang karena sebagian orang mengambil uang sogok. Mereka memperbolehkan dengan alasan-alasan yang tidak dapat diterima. Bukankah ini pertanda liberalisasi? Tidakkah Anda menangkap isyarat kerusakan ini? Tidakkah Anda melihat menteri yang memperjualbelikan dirinya demi meraup ratusan juta?"
Begitulah, di setiap sudut dunia saya melihat wajah - wajahpesimis dan putus asa.
Begitulah! Orang - orang yang pesimis melihat suatu permasalahan dari satu sisi. yang mereka lihat hanya kerusakan, penyimpangan, dan kegelapan. Mereka melihat suatu permasalahan dengan menggunakan kaca mata hitam. Padahal, kenyataan tidak selamanya demikian.
Benarkah kenyataan pahit ini terjadi? Benarkah umat Islam sudah larut dalam kegelapan yang pekat? Benarkah keadaan mereka semakin terpuruk? Bahkan, mereka berpindah dari keadaan yang buruk ke keadaan yang lebih buruk?
Jika kita melihat permasalahn dengan cara seperti ini; jika kita menggambarkan fenomena yang terjadi separah ini, sementara kita menutup mata dari kebaikan dan memperbesar keburukan, jika kita tidak bisa membaca prestasi dan hanya mampu melihat kesalahan dan kekurangan, berarti kita telah berbuat zhalim pada diri sendiri, kaum muslimin, dan agama islam. Ya, jika kita hanya melihat permasalahan dari satu sisi dan mengesampingkan sisi yang lain.
Jika itu terjadi pada kita, berarti kita telah berbuat zhalim. Kita lupa bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan; setelah malam berlalu pagi akan menjelang; dan setelah kegelapan tersibak fajar akan menyongsong. Hidup ini bagai roda pedati; terkadang di atas, tempo - tempo di bawah. Pun bahwa setiap permasalahan memiliki sisi - sisi yang harus sama - sama kita lihat dan saksikan.
...
Wahai saudaraku, bukanlah semua ini adalah poin yang juga harus diperhitungkan bagi Islam dan penganutnya, daripada patah arang dan putus asa?
Kita tidak boleh putus asa. islam itu kuat. saat pintu kesempatan terkuak, ia akan muncul memperlihatkan eksistensinya di pentas dunia.
Mengapa mereka tidak membiarkan kita ? Mengapa mereka selalu menjadi aral yang menghalangi langkah kita? Mengapa mereka mengkhawatirkan gerak langkah Islam ke depan?
Islam adalah sumber keadilan, keamanan, dan kedamaian. Hanya Islamlah yang mencetak pribadi saleh di tengah masyarakat yang saleh. Apabila kita mengeluhkan kemerosotan atau kerusakan, baik kerusakan nurani maupun hati, maka tidak ada jalan lain bagi kita selain kembali pada islam.
Semoga Allah menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin, dan menjadikan hari esok lebih baik dari hari ini. Semoga Dia memberikan dampak yang baik dalam semua urusan kita.
Demikian, semoga Allah mengampuni kita semua. maka, mohonlah kalian ampunan-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Berdoalah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengabulkan doa kalian.
Kumpulan Ceramah Pilihan Syaih Al Qaradhawi Terbitan Pustaka Al Kautsar hal : 91-102