PKS Tidak Pecah Pasca Reshuffle


Partai kader ini sama sekali tidak retak pasca reshuffle KIB II. Semuanya tunduk, patuh, dan menghormati hasil keputusan yang akan diputuskan di sidang Majelis Syura. Sehingga tidak benar kalau dikatakan PKS pecah, logikanya adalah bagaimana kita menyimpulkan sesuatu hal yang belum dibahas dan diputuskan. Semua bergantung pada rapat majelis syuro yang akan digelar usai lebaran haji nanti.

Pak Suharna, menteri dari PKS yang terkena resuffle pun tidak terlihat emosional sedikitpun. Kang Harna, panggilan akrab sang menteri, ternyata biasa saja. Beliau bersikap sangat arif dan tenang, sama sekali tidak ada kesan emosional. Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS ini menganggap posisi menteri adalah amanah dakwah. Maka sebagai bagian utuh dari proses dakwah, ia siap ditempatkan dimanapun pos-pos yang bisa menjadi lahan baginya untuk berkontribusi secara optimal. Beliau menerima pesan itu dengan perasaan “legowo”, tidak melakukan “pemberontakan” atau “perlawanan”. Misalnya dengan membuat pernyataan di media yang menyatakan bahwa dirinya dizalimi atau tidak terima kalau diganti, atau semacam itu, sama sekali tidak. Ditanya apakah ia tidak merasa dikorbankan, Suharna menyatakan, tidak. "Ini hanya pergantian jabatan, dan sudah biasa terjadi," ujarnya.

Kemudian Fahri Hamzah yang diisukan akan “dipindahkan” dari komisi III, ternyata juga masih berada di komisi III sampai saat ini. Fahri Hamzah membantah kabar kalau dirinya akan keluar dari Komisi III ke Komisi XI DPR. Anggota Komisi III DPR itu mengaku sejauh ini tidak memberikan pernyataan apa pun mengenai wacana kepindahan tersebut. "Itu (kepindahan) kan bukan keputusan saya. Kabar dari siapa itu? Tidaklah. Tapi kalau kalian (wartawan) mau saya pindah, ya saya pindah. Kalau tidak, ya saya tidak akan pindah," ujar Fahri kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.


Untuk ketiga menteri dari PKS yang masih berada dalam kabinet, Majelis Syuro PKS juga menginstruksikan tiga menteri tersebut untuk tetap bekerja demi kepentingan bangsa. "Arahan dari ketua Majelis Syuro (Hilmi Aminuddin) adalah bahwa seluruh menteri PKS, tetap bekerja secara optimal untuk kepentingan bangsa," ujar Tifatul usai menghadiri acara pelantikan menteri baru di Istana Negara, Jakarta. Dan ketiga menteri dari PKS hadir di acara pelantikan menteri dan wakil menteri yang baru, tanpa kegundahan sedikitpun.


Terakhir agenda – agenda partai dari DPP sampai Korwe saat ini juga tidak ada yang berubah sama sekali, mereka semua menjalankan programa – program yang memang telah direncanakan sebelumnya. Kita bida lihat laporan maupun reportase agenda – agenda kerja nyata dari pada kader PKS. Kerja – kerja mereka di manapun dan kapan pun dapat dilihat di media cetak, elektronik, website, facebook maupun twitter para kader maupun pengurus PKS.


Kabar tentang kubu di PKS yang ingin keluar dari koalisi yang diwakili Anis Matta dan Fahri Hamzah juga tidak terbukti. Pernyataan – pernyataan beliau di media (termasuk kalau kita googling) yang menyatakan langsung untuk keluar dari koalisi itu juga tidak ada, hanya permainan media saja. Ustadz Hidayat Nur Wahid pun menegaskan, bahwa di PKS tidak ada kubu-kubuan. "PKS tetap solid dan enggak ribut," tegasnya. Menurut Hidayat, PKS tetap solid karena adanya majelis syuro. Nanti di sana majelis syuro akan memutuskan semuanya. "Kita semua menunggu keputusan Majelis Syuro," tutur Hidayat yang juga anggota Majelis Syuro PKS ini. Presiden PKS Ustadz Luthfi Hasan Ishak juga menegaskan bahwa, "Alhamdulillah sampai saat ini kami tetap solid".

Jadi jelas bahwa PKS tidak pecah pasca kejadian reshuffle kabinet, justru kita melihat perpecahan dan ketidakkompakan itu terlihat di pihak lain, waktu saja yang akan membuktikannya dan kita hanya bisa berdoa, hasbunallah wanikmal wakil nikmal maulana waanikman nashir.