GAMBARAN KONDISI DOKTER & LAYANAN KESEHATAN PASIEN DI JAKARTA

by Dr. Jamal Ahmad   @Abang_Jamal


1.Terima kasih kepada teman2 yg telah men-chirpstory kultwit saya & bahkan membuatnya jadi artikel di website

2. Ada beberapa tanggapan yg saya terima terkait kultwit tsb. Diantaranya mempertanyakan keikhlasan dokter dalam melayani pasien.

3. Namun sesungguhnya ini bukan terkait keikhlasan bekerja (yg kadang dieksploitasi pihak lain untuk kepentingan politik).

4. Namun masalah kualitas pelayanan kesehatan. Jika beban nakes overload+fasilitas kurang=kualitas layanan turun, masyarakat yg jadi korban

5.Kemarin seorang dokter penyakit dalam di RSUD melayani 270 pasien.Jika poliklinik buka 8 jam,maka setiap pasien dilayani selama 1,8 menit!

6.Nakes menjadi korban antara, tapi korban utamanya adalah masyarakat! Bagaimana seorang dokter bisa melayani pasien selama < 2 menit?

7. Mari kita benahi bersama sodara2,jangan arogan. Jangan mencari kambing hitam demi pencitraan. Jangan demi kuantitas, kualitas dikorbankan

8.Jangan demi memperluas cakupan (kuantitas) sehingga tercitrakan keren, namun kualitas pelayanan kesehatan diabaikan

9. Kalau obat habis, Pak Jokowi silakan gelontorkan duit utk pengadaan obat.

10.Kalau pasien ga tahan antri di apotek dari jam 11 sd 16,Pak Jokowi silakan gelontorkan duit utk bangun loket baru & gaji petugas tambahan

11.Kalau poliklinik panas, Pak Jokowi silakan gelontorkan duit utk sediakan AC yg banyak & ruang yg nyaman. Jangan lupa biaya listriknya.

12. Kalau ICU penuh,Pak Joko silakan bangun ICU baru yg banyak. Jangan lupa perawatnya ya pak. Rasio perawat : pasien di ICU itu 1:1 lho.

13.Kalau pada ngambek ngantri dokternya lama, Pak Jokowi silakan tambah ruang periksa baru, tambah dokter juga.

14.Idealnya dokter menangani pasien minimal 15 menit/pasien, kalo pasien 3x lipat otomatis waktu periksa bisa jadi cuma 1/3= 5menit/pasien.

15.Kalau begitu banyak masyarakat yg sakit,Pak Joko silakan mengubah paradigma "sakit" jadi paradigma "sehat",biar tdk perlu ada yg berobat

16.Yg ngeselin tiap ada kejadian ga enak, eh pak joko jadi pahlawan, pak basuki ngancem2, trus tenaga kesehatan disalahin


Gambaran Dokter & Layanan Kesehatan di Jakarta has been chirpified!"