Pemira PKS Meminimalisir Elitisme dan Oligarki Parpol
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan
Sejahtera (DPW PKS) Jakarta akan menyelenggarakan Pemilu Internal (Pemira)
kader pada tingkat kota serta provinsi guna memilih calon Pengurus Tingkat
Wilayah (DPTW) dan Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) se Jakarta pada Minggu
(4/10)
Pemilihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan
amanah Munas PKS yang dilaksanakan di Depok beberapa waktu lalu. Dalam Munas
itu diamanahkan kepada seluruh DPW dan DPD se Indonesia untuk segera menyiapkan
kepengurusan baru paling lambat akhir bulan Oktober 2015.
Di
dalam konsep demokrasi partisipatori, semua warga termasuk kader dalam parpol memiliki
hak untuk terlibat dalam proses pemilihan politik. Tidak ada diskriminasi dalam
hal berpartisipasi, biasanya partisipasi tersebut dalam bentuk mengikuti
pemilihan untuk memilih pemimpin diantara mereka. Pemira PKS sudah dilakukan
berkali – kali dijalankan dan kompatibel dalam melakukan pemilihan internal. PKS
mencoba meminimalisir elitisme dan oligarki yang selama ini banyak terjadi di
banyak parpol. Karena partai politik adalah salah satu lembaga/instutisi
demokrasi yang memang masih dekat dengan sifat - sifat elitisme dalam memilih
calon pengurusnya.
Logika
demokrasi partisipatif merupakan dasar dari diterapkannya Pemira PKS di dalam
tubuh partai. Pelaksanaan Pemira PKS yang dilakukan secara luber jurdil patut
diapresiasi. Melalui Pemira, PKS mencoba melakukan pemilihan pengurusnya.
Di sana terlihat adanya proses pencalonan yang bottom up dari tingkat
bawah dimulai dari DPC, DPD, dan DPW untuk memilih kader yang kompatibel untuk
dicalonkan. Adanya kesempatan untuk kader-kader memilih calon yang sesuai
dengan keinginan mereka melalui pemilihan merupakan bentuk praktek dari
demokrasi partisipatif. Pemira PKS adalah bentuk konkret dari pelembagaan
partisipasi akar rumput terhadap kebijakan strategis partai. Demokrasi
partispatif seperti pemira ini adalah salah satu bentuk musyawarah warga yang
telah berhasil mengatasi keterbatasan demokrasi liberal yang elitis saat ini.
Gagasan
Pemira PKS ini, awalnya dimunculkan oleh Musyawarah Majelis Syuro, gagasan ini
juga didukung banyak kader-kader di arus bawah. Kemudian DPP PKS saat itu
menguatkan gagasan Pemira PKS untuk diselenggarakan secara terbuka dan
transparan. Hal ini pernah disampaikan oleh Anis Matta,
“Jadi Pemira
itu konsepnya dibuat untuk membangun demokrasi internal partai. Bagaimana
kita melakukan rekrutmen untuk kepemimpinan. Dan Kita merasakan adanya
tuntutan dari arus bawah. Kita mencoba untuk membuat mekanisme yang melibatkan
semua pihak termasuk kader-kader. Mekanisme ini sebetulnya telah
ditetapkan di Majelis Syuro PKS, tetapi saya juga yang mendorong agar
berlangsung secara transparan dan terbuka”.
Gagasan
mengenai Pemira PKS ini kemudian ditindaklanjuti dan dibahas di Majelis Syuro
Pusat. Output dari pembahasan tersebut adalah peraturan partai yang mengatur
mengenai ketentuan dan mekanisme Pemira di PKS ini.