Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

TAHUN BARU, PKS PANCORAN LAHIRKAN WIRAUSAHAWAN BARU

Gambar
PKS cukup potensial mencetak wirausahawan baru, inilah saatnya kader PKS membangun kemandirian ekonomi dan bersinergi untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Aktivitas PKS sebagai partai dakwah, perlu bersanding dengan kekuatan ekonomi yang nyata, agar ekspansi dakwah bisa bergerak lebih cepat. Ketua Bidang Ekonomi DPC PKS Pancoran, akh Ikhwanda yang juga merupakan alumni Monash University Australia ini, menjelaskan bahwa menjadi wirausahawan itu bisa dilatih, “Jadi itu yang kami harapkan, kami imbau tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru dari para kader PKS di Pancoran khususnya dari sisi ibu-ibu rumah tangga". Dengan kegiatan wirausaha itu, ibu-ibu maupun perempuan bisa menunjang ekonomi keluarga. Memang memiliki jiwa pengusaha, tidak serta merta dimiliki oleh semua orang. Tetapi hal tersebut dapat dilatih dan dipancing agar talenta tersebut tumbuh dan berkembang. Salah satu syarat pertama yang penting bagi para calon wirausahawan adalah berani. Sebuah gelar istimewa akan disematkan ke

PARSEL

Gambar
Boedi Dewantoro hanya ingin berlaku benar. Maka, ia berkali-kali menolak berbagai dana tidak jelas dengan jumlah puluhan juta rupiah yang diberikan padanya. Ia pernah menolak uang dari beberapa balon wakil gubernur DIY. Ia juga menolak gagasan penambahan ‘dana purna tugas’ di DPRD. Kasus ini sempat mencuat di media di Yogyakarta. Masyarakat memujinya, namun tak sedikit rekannya di DPRD yang mencemooh anggota DPRD Yogyakarta dari Partai Keadilan tersebut. “Saya pernah mengkritik kebiasaan pejabat DIY menerima – bahkan meminta – parsel lebaran dari berbagai pihak, seakan itu menjadi suatu keharusan. Perkataan saya dimuat di koran-koran lokal. Lebaran tahun lalu, banyak anggota Dewan yang memarahi saya karena tidak mendapat parsel dari para pejabat di eksekutif di DIY,” katanya sambil tersenyum. “Bayangkan, betapa bahagianya bila masyarakat kecil yang menerima itu semua dari pejabat. Jadi berikanlah parsel itu pada mereka...” Helvy Tiana Rosa

Gudeg Jogja di Acara Mabit Kader PKS

Gambar
Sabtu (24/12) DPC PKS mengagendakan acara mabit kader, acara tersebut dibuka pada pukul 17.40 dengan diawali pembacaan matsurat bersama. Acara dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah setelah itu dilanjutkan dengan makan malam bersama dengan menu Gudeg Jogja. Subahanallah... Alhamdulillah. Selepas shalat isya berjamaah, acara dibuka kembali dengan pembacaan tilawah QS At Taubah yang dibawakan oleh Sdr. Anwar Soleh. kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari bidang kaderisasi yang diwakili oleh Ust. Agung Kurniawan. Ust. Agung mengingatkan para peserta untuk meningkatkan semangat pada semua acara - acara yang diselenggarakan oleh struktur DPC PKS Pancoran. Selain itu ada juga sambutan dari Ust. Hendry tentang evaluasi kehadiran, tentang budaya saling mengingatkan antara sesama kader. Acara kemudian dilanjutkan dengan taujih yang dibawakan oleh Ust. Sauqi. Materi yang dibawakan merujuk kepada QS At Taubah. Hal yang penting dicatat dari materi yang disampaikan adalah bahwa Allah menging

Saya Mulai Mengaji Usai Membaca “Ketika Mas Gagah Pergi”

Gambar
Sudah lama saya mendengar banyak hal baik tentang Nasir Jamil, anggota DPRD Nanggroe Aceh Darussalam dari Partai Keadilan. Namun saya belum pernah berjumpa dengannya. Salah satu cerita yang saya dengar adalah saat semua anggota DPRD Aceh diberi jatah uang masing-masing 75 juta rupiah, di luar gaji dari Pemerintah Daerah. Semua anggota menerimanya, tetapi tidak Nasir Jamil. Batin anggota termuda DPRD itu malah teriris. "Saya sungguh tak pantas menerimanya dan tak seorang pun anggota Dewan yang boleh menerimanya pula. Uang itu milik rakyat. Mengapa tak digunakan untuk memperbaiki kehidupan rakyat Aceh yang kini sedang menderita? Mengapa?" tanyanya. Nasir Jamil adalah satu-satunya anggota DPRD Aceh yang dengan tegas menolak uang tersebut. la siap menghadapi resiko apa pun atas prinsipnya itu, termasuk kemungkinan dimusuhi berbagai pihak. "Itu hak rakyat. Uang itu milik rakyat…, kembalikan pada mereka...," katanya dengan mata kaca. Beberapa waktu kemudian persoalan uang

Merancang Kemenangan dari Warung Makan

Gambar
Ahad (25/12), DPC PKS Pancoran menggelar Workshop DPRa se-Pancoran. Acara tersebut di gelar di sebuah rumah makan sederhana di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh para BPH DPRa se-Pancoran, BPH DPC, para sekretaris UPK dan Konsultan Politik (FPP) DPC PKS Pancoran, Ust. Fitra Arsil, SH, MH. Tujuan workshop ini adalah untuk menata harmonisasi langkah dan merangkai potensi menuju kemenangan besar di Pancoran. Workhshop ini dibuka langsung oleh Ka, DPC PKS Pancoran, Sdr. Furqoni Yudhistira, S.Si, M.Kom dan dilanjutkan dengan materi panduan kemenangan oleh Ust. Fitra Arsil, SH, MH. Setelah paparan strategi disampaikan, kemudian dilanjutkan langsung dengan acara workshop, dimana masing - masing BPH DPRa dan Sekretaris UPK duduk berkelompok menyusun agenda dan strategi kemenangan di wilayahnya masing - masing berdasarkan panduan yang sudah diberikan. Setelah selesai memaparkan rencana strategi, program dan kebutuhan untuk kemenangan, mereka diminta memaparka

KADO DARI BANG SANI UNTUK EMAK JAKARTA

Gambar
Kegiatan bagi-bagi Kado dari Bang Sani (Triwisaksana) untuk para Ibu Tangguh di Pancoran dengan salah satu tema, “Ibu Shalihah, Keluarga Sakinah, Jakarta Berkah” ini mendatangi 300 ibu dari wilayah Pancoran. Mereka diberikan kado dan bunga oleh para relawan perempuan DPC PKS Pancoran. “Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi bagi kaum ibu, apresiasi atas jasa-jasanya dan di waktu yang istimewa ini, hari ibu, kami ingin memberikan kado istimewa bagi mereka, kado cinta buat mereka,” ujar Ka.bid Perempuan DPC PKS Pancoran, Erni S.Sos, yang juga sebagai ketua panitia kegiatan. “Senang sekali dapat kado dan bunga dari Bang Sani, Abang Kita,” ujar salah satu Ibu penerima kado Bang Sani. Kado yang diberikan kepada ibu - ibu adalah sebanyak 13.000 kado yang akan diberikan untuk seluruh ibu - ibu di wilayah DKI Jakarta. Karena ibu merupakan tiang keluarga, bahkan orang yang sangat berperan dalam mendidik dan membesarkan putra - putrinya dengan ikhlas. Dengan 60 relawan perempuan yang tersebar

Hari Ibu, Tidak Harus Selalu 22 Desember

Gambar
Disematkannya sebuah hari kepada sesuatu, karena ada momen besar pada sesuatu tadi. Hari proklamasi karena ada momen kemerdekaan, hari pahlawan karena ada momen perjuangan yg luar biasa pada tanggal tersebut. Ada sesuatu yang besar yang terjadi pada hari atau tanggal tersebut. Hari ibu, adakah momen besar yang mengiringi ibu kita pada tanggal tersebut? Sesungguhnya hari ibu adalah hari dimana ibu kita berjihad mempertaruhkan nyawanya untuk sebuah cita-cita, hari dimana ibu kita bersimbah darah dalam perjuangannya, antara hidup dan mati, dan Allah pun mengakui perjuangan itu dengan memberi gelar syahid jika ibu kita tidak berhasil dalam perjuangannya, hari dimana pertama kali kita menikmati lembutnya belaian tangan ibu kita. Hari itulah sesungguhnya yg pantas kita sematkan sebagai hari ibu kita, sehingga semakin banyak anaknya, semakin banyak ia memiliki hari ibu...namun pada umumnya kita lupa, pada hari ulang tahun kita, justru yang dirayakan dengan meriah,tapi lupa terhadap

Ibu dalam Pandangan Triwisaksana (Bang Sani)

Gambar
"saya berharap pelaku kekerasan terhadap perempuan dihukum berat, karena ia berarti sama saja tidak menghormati ibu dan saudara perempuannya sendiri," tegas Bang Sani. "Umumnya para ibu di Jakarta menginginkan kualitas hidup yang lebih baik, bukan untuk kepentingan dirinya, melainkan untuk keluarga dan terutama anak-anaknya," ujar Bang Sani yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI ini.

Triwisaksana Sahabat Penyandang Cacat (Kaum Difabel)

Gambar
Saat ini, jumlah para difabel di seluruh Jakarta ada sekitar 21 ribu orang yang tersebar baik di komunitas maupun di panti-panti asuhan. Menurut Triwisaksana, Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta, perda tersebut akan memberikan perlindungan yang layak bagi mereka. Sehingga mereka bisa memiliki kemudiahan dalam mengakses transportasi, pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Perda tersebut juga mendapat dukungan dari organisasi-organisasi yang menanungi para difabel, ada Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia), Persatuan Penyandang Cacat Indonesia dan lainnya. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, dalam perda tersebut diatur akesesibilitas fisik dan hak memperoleh pendidikan. "Perda ini juga mengatur perusahaan di Jakarta untuk mempekerjakan setidaknya satu persen karyawan dari penyandang cacat," katanya. Jangan sampai penyandang disabilitas gugur dengan sendirinya saat tes kerja hanya karena mereka disabilitas," kata Triwisaksana, wakil ketua DPRD DKI Jakarta.Per

Bang Sani, Yang Kami Inginkan Darimu

Gambar
Yang kami inginkan darimu adalah kau yang manusia. Bukan yang separuh dewa, apalagi yang sepenuhnya dewa. Karena yang demikian itu pasti sulit kami jangkau. Yang kami inginkan darimu adalah kau yang manusia. Bukan engkau yang separuh dewa, apalagi yang sepenuhnya dewa. Karena yang demikian itu berada nun jauh disana. Yang kami inginkan darimu adalah kau yang manusia. Bukan engkau yang separuh dewa, apalagi yang sepenuhnya dewa. Karena yang demikian itu pasti sulit untuk kami pahami. Yang kami inginkan darimu adalah kau yang manusia. Bukan engkau yang separuh dewa, apalagi sepenuhnya dewa. Karena yang demikian itu pasti tidak mengerti kami. Yang kami inginkan darimu adalah kau yang manusia. Bukan yang separuh dewa, apalagi yang sepenuhnya dewa. Kami ingin kau yang manusia. Yang berkeringat dan mual perutnya saat berdesakan di angkutan umum reot kota ini. Kami ingin kau yang manusia. Yang pusing kepalanya dan tertekan jiwanya saat terjebak kemacetan parah kota ini. Kami ingin kau yang ma

AKU INGIN BANG SANI SEPERTI SUPERMAN

Gambar
Jika Bang Sani (Triwisaksana) terpilih jadi Gubernur DKI nantinya, maka ia harus mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi semua masalah yang ada di Jakarta. Memang semua persoalan itu memberikan konsekuensi pilihan yang sangat rumit bagi seorang Gubernur DKI Jakarta nantinya. Tak ubahnya seperti makan buah simalakama, segala langkah kebijakan yang diambil dalam penyelamatan permasalahan Jakarta tentu menghasilkan sejumlah pergulatan sengit. Itulah susahnya menjadi seorang Gubernur DKI di tengah segudang persoalan yang dihadapinya. Setiap keputusan yang diambil pasti mengandung konsekuensi yang sangat berat. Para pakar sependapat, tugas berat menanti Gubernur DKI terpilih. Sepak terjangnya dalam menyelesaikan segudang permasalahan yang terjadi akan selalu disorot. Kita butuh figur Gubernur DKI yang betul-betul jagoan, Ya, figur jagoan yang baik hati layaknya 'Superman', penumpas segala masalah yang ada. Segala ilmu sudah dipakai untuk mengatasi persoalan di Ibu Kota ini. A

Mabit PKS Pancoran : Keep Al-Qur'an in Your Heart Everyday

Gambar
Sebagi kader-kader yang telah bertekad untuk menapaki jalan dakwah, maka ruhiyah adalah bekal yang utama. Olehnya PKS DPC Pancoran di tahun baru 1433 Hijriah ini kembali menggelar acara mabit. Mabit digelar pada Sabtu (17/12) sampai dengan Ahad pagi (18/12) bertempat di Masjid Insan Mandiri, Kecamatan Pancoran. Mabit dimulai dengan maghrib berjama'ah di masjid. Kegiatan yang diadakan kali ini dihadiri sebanyak 35 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Pancoran. Acara dibuka oleh Ustadz Agung Kurniawan, beliau menekankan bahwa di tahun baru ini maka harus ada semangat baru untuk berdakwah. Mabit bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk men-charge ruhiyah, sehingga dengan ruhiyah yang kuat kita semua akan lebih siap dalam menerima amanah-amanah dakwah. Mabit adalah kata dalam bahasa Arab yang artinya bermalam. Dalam pemahaman dakwah, mabit adalah satu sarana tarbiyah untuk membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan jiwa, membiasakan fisik untuk beribadah, khususnya ta

KaJur (= Kajian Jumat Sore) Ibu - Ibu PKS Pancoran

Gambar
Kaderisasi DPC PKS pancoran kembali menggelar Kajian Ibu - Ibu dengan Ustadzah. Hj. Intan, Lc dengan materi 'uluwwul himmah (kemauan/obsesi yang tinggi). Dengan berbusana rapi dan sambil menyandang mushaf Al Qur’an, para ibu - ibu terlihat semangat pergi mengaji tentunya, tidak lupa mereka juga membawa alat tulis. Setelah MC membuka acara, hidangan dari tuan rumah pun disajikan. Sambil menikmati snack dan teh anget, pemateri menyampaikan materinya tentang 'uluwwul himmah. Himmah tidak boleh dilihat secara dhohir kerana Himmah adalah masalah yang lahir dari hati dan akal fikiran manusia, bukan masalah amal. Dari segi bahasa Himmah bererti “An Niyyah“ (niat), “Iradah” (kehendak), “Al ‘azimah” (tekad). Dalam makna ini terdapat tiga kata yang berbeza iaitu berupa niat yang sifatnya biasa, kemudian iradah atau kehendak yang kuat lalu dilanjutkan dengan tekad untuk melaksanakan kehendak tersebut. Seseorang dikatakan memiliki ‘uluwwul Himmah atau Obsesi yang tinggi yaitu ketika sese

Sebuah Pengantar dari Triwisaksana untuk Menata Jakarta

Gambar
Sejarah panjang Jakarta dengan pelabuhan besar Sunda Kelapa-nya, memang sudah menarik minat orang untuk datang sejak dahulu kala. Termasuk di antaranya, kedatangan Portugis yang kemudian diikuti dengan Belanda. Pihak-pihak tersebut yang pernah menguasai Jakarta, sejak zaman Portugis hingga VOC Belanda, telah menjadikan Jakarta (Jayakarta) sebagai pusat kekuasaan. Demi menopang fungsi sebagai ‘power epicentrum’, berbagai bangunan simbol kekuasaan, bendungan, stasiun kereta dan ruang publik dibangun. Dan hingga kini, sisa-sisa kemegahan itu masih bisa kita saksikan dalam jejak kota tua dan bangunan tua peninggalan Belanda yang bertebaran di Jakarta. Memasuki periode pasca kemerdekaan di era Bung Karno, pembangunan simbol-simbol kemegahan Jakarta juga terus berlanjut. Monumen Nasional, Mesjid Istiqlal, dan Kawasan Senayan, kerap dibanggakan sebagai simbol keberhasilan atas capaian kemerdekaan. Orde Baru juga tidak ketinggalan. Presiden Soeharto dengan gelarnya sebagai Bapak Pembangunan, m

Program Jejaring Pembiayaan Amanah untuk Kader Perempuan

Gambar
Peningkatan kondisi ekonomi menempatkan kerja dan usaha sebagai syarat utamanya. Karena kerja menunjukkan produktifitas dan produktifitas membuahkan hasil. Hasil tersebutlah yang akan menjadi parameter dari taraf kondisi ekonomi seseorang. Maka dalam konteks pengembangan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapai dengan memberdayakan para pelaku ekonominya melalui kerja. Namun sebuah permasalahan muncul. Lapangan kerja formal ternyata tidak cukup luas menampung seluruh pelaku ekonomi yang ada dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Dengan demikian mereka yang tidak memenuhi syarat terpaksa menyingkir dari lapangan pertandingan. Pilihannya kemudian adalah bersabar menjadi pemain pengganti menunggu kalau-kalau nanti ternyata ada giliran, menjadi penonton dan mengharap sedikit bagian atas kemenangan orang lain atau bergegas mencari lapangan yang lain atau menciptakan lapangannya sendiri. Yang terakhir merupakan sebuah pilihan yang paling sulit tapi juga paling menjanjikan. Bagi

Syiar Muharram 1433 H : Evaluasi dan Perencanaan Program Tarbiyah Satu Tahun

Gambar
Tarbiyah dan Harakah yang rapi dan padat telah mengantarkan kita tanpa terasa berada di penghujung tahun 1432 H. Awal tahun lalu kita telah menyusun khuththah (rencana) tarbiyah baik yang berkaitan dengan diri dan keluarga, maupun aktifitas dakwah. Maka trilogi pekerjaan (rencana-aksi-evalausi) yang menjadi salah satu sistem pengelolaan dakwah ini mendapatkan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian-capaian rencana yang telah disusun awal tahun itu. Evaluasi berfungsi pula mengetahui pula faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan serta salah satu bahan untuk merencanakan agenda-agenda tarbiyah setahun ke depan. Menyambut tahun baru 1433 Hijriyah, Dewan Pimpinan Cabang Partai Keadilan Sejahtera Pancoran menyerukan kepada seluruh kader untuk melakukan evaluasi program tarbiyah setahun lalu, merencanakan aktifitas tarbiyah setahun mendatang, dan memanfaatkannya sebagai bulan konsolidasi ubudiyah, a’iliyah dan da’awiyah, dengan rangkaian kegiatan sebagai

Selamat Jalan Pejuang Dakwah, Kami Lanjutkan Perjuanganmu

Gambar
Ustadz Abdul Aziz Matnur yang Sabtu pagi 10/12 kemarin sedang mengisi pengajian ta’lim ibu-ibu di kediamannya tiba-tiba jatuh dan meninggal dunia. Abdul Aziz merupakan warga di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ustadz Aziz begitu dia biasa dipanggil oleh kader PKS dan masyarakat Pesanggrahan. Abdul Aziz Matnur merupakan putra Jakarta yang lahir tanggal 9 November 1969. Almarhum meninggalkan 4 orang anak yang masih sekolah di bangku SMA dan SMP dari pernikahannya dengan Fatimah. Sebelumnya pernah menjabat anggota DPRD DKI Jakarta periode tahun 1999-2004. Selain sebagai aktifis Islam, almarhum juga dikenal sebagai muballigh di kalangan masyarakat yang kerap mengisi kajian-kajian Tafsir Qur’an di Masjid atau pembicara dalam berbagai acara seminar. Almarhum meninggal mendadak disebabkan serangan jantung koroner saat mengisi pengajian rutin ibu-ibu dirumah almarhum. Diharapkan wafatnya saat mengisi kajian ta’lim merupakan salah satu tanda husnul khatimah, akhir kehidupan yang

Silaturahim Kader Dakwah se-Pancoran : Bekerja Maksimal untuk Mencapai Target Dakwah

Gambar
Bertempat di Graha Pitaloka Durentiga (11/12), DPC PKS Pancoran melaksanakan Konsolidasi Kader dan struktur melalui acara temu kader dakwah se kecamatan pancoran. Hadir dalam acara tersebut para ketua unit pembinaan, struktur BPH DPC, para ketua bidang serta kader dakwah PKS se kecamatan Pancoran. Acara diawali taujih oleh ketua DPC Furqoni Yudhistira, S.Si, MT yang mengajak para kader, "Kami sekarang mulai bekerja melaksanakan rumusan strategi dakwah yang sudah ditetapkan oleh para pengurus dakwah tingkat daerah maupun wilayah Jakarta," ujarnya. "Saya yakin, setelah konsolidasi ini para kader PKS Pancoran yang bermukim di wilayah Pancoran akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai target – target dakwah tersebut," kata Furqoni Yudhistira. Selalu bekerja dengan menggunakan segala potensi yang ada, maka tidak mustahil kemenangan PKS di kecamatan Pancoran ini akan terwujud, isnyaAllah. Setiap kader juga diingatkan tentang komitmen bahwa PKS tetaplah partai dakwa