Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2009

Iklan Politik Itu Tidak Murah

Gambar
Pada Pemilu 2004 total biaya iklan politik mencapai Rp 400 miliar. Kemudian Nielsen Media Indonesia mencatat biaya iklan pemerintahan dan politik tahun 2008 telah mencapai Rp 2,208 triliun, atau naik 66 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya Rp 1,327 triliun. Rizal Subiakto, CEO Hotline Advertising mengakui bahwa ketika menangani kampanye SBY-JK pada pemilu 2004, dia menghabiskan dana sekitar Rp 30 miliar. Sementara kampanye pasangan cagub DKI Fauzi Bowo menghabiskan dana sekitar Rp 20 miliar. Subiakto juga menjelaskan bahwa belanja iklan Indonesia di tahun 2007 adalah sekitar 40 triliun rupiah dan sekitar 10 triliun (25 persen) adalah belanja iklan politik. Tahun 2008 dan 2009 iklan politik ini akan meningkat 3 sampai 4 kali lipat lebih besar dari tahun 2007. Sementara Irfan Wachid dari 25frame Indonesia Production mengatakan seorang politikus nasional akan menghabiskan Rp 5 - 10 miliar/bulan untuk biaya poles diri dan poles senyum di hadapan rakyat pemilihnya. 

Kedatangan Hillary, Terkait Pemilu 2009 ?

Gambar
Campur tangan asing (Amerika) memang tidak bisa dilepaskan dalam setiap proses demokratisasi (pemilu) di negara manapun termasuk di Indonesia. Sejak masa - masa awal kemerdekaan RI, campur tangan asing (terutama Amerika) sudah bisa dilihat pada masa Presiden Soekarno berkuasa hingga ia terjungkal dari kekuasaannya. Terjungkalnya Soekarno dari kekuasaan disusul dengan naiknya Soeharto tahun 1960-an disinyalir oleh banyak pengamat politik sebagai agenda yang tidak dapat terlepas dari peran CIA (Amerika). Saat ini Indonesia masih menjadi bidikan negara asing, banyak negara maju ingin menanamkan pengaruhnya terhadap Indonesia. Tidak peduli negeri ini sedang limbung atau booming, terpenting bagi mereka adalah keinginan negara maju itu bisa diwujudkan. Salah satu negara maju yang dianggap punya agenda seperti itu adalah Amerika Serikat (AS). Itu sebabnya, AS tidak pernah diam menghadapi setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Menurut beberapa pengamat, Indonesia sebagai negara keemp

Komitmen Kebangsaan dalam Perspektif Dakwah

Gambar
Bagi seorang Muslim, kerja – kerja dakwah tidak bisa dilepaskan dari konteks kebangsaan. Tanah dan manusia merupakan unsur penting sebuah negara dan bangsa. Sementara, di atas tanah dan bersama manusialah ruang lingkup dakwah itu dilakukan. Bumi ini memang milik Allah SWT, tetapi selanjutnya ada sejarah riwayat kepemilikan versi manusia yang turun temurun, yang dengan kepemilikan itu ia bisa dengan leluasa memanfaatkannya untuk menjalankan tugas kekhalifahan dan penghambaan. Di antara bentuk kebajikan bangsa adalah adanya ruang untuk tumbuh bagi setiap individu dalam ikatan saling mencintai, berlemah lembut, saling tolong menolong. Itu semua bisa dimulai dari unit terkecil dari sebuah masyarakat, yaitu keluarga. Bahwa barangsiapa yang tidak bisa berbuat baik kepada keluarganya, tidak akan bisa berbuat baik untuk bangsa dan negerinya.  Komitmen kebangsaan dalam perspektif dakwah banyak sekali bentuknya. Salah satu karakteristik Islam adalah syumuliyah, meli

Operasi Intelijen, Media dan Pemilu

Gambar
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, persekongkolan antara peserta pemilu dengan media massa haruslah diwaspadai. Konspirasi tersebut bisa menjadi hal yang mengerikan dan berdampak luar biasa bagi masyarakat. Konspirasi media massa dan politik adalah konspirasi paling mengerikan. Sikap media seharusnya adalah profesional yang mengacu pada kode etik jurnalistik, netral, independen, memberikan porsi, dan kesempatan sama kepada kontestan, berpegang pada undang-undang dan peraturan yang ada, serta mengutamakan fungsi pendidikan politik. Kalau sampai terjadi bias dalam pemberitaan, maka peran media massa sebagai lembaga informasi, pendidikan, dan kontrol sosial akan terdistorsi dan membawa cacat demokrasi. Kode etik pers menjadi rel bagi media untuk tetap dapat bersikap independen. Wartawan harus dapat bersikap independen dan bukan melacurkan diri kepada para kontestan. Media massa harus fokus merekam jejak calon dan parpol. Media massa harus bisa memberikan informasi menge

Pemimpin itu Memimpin bukan Mengikuti

Gambar
Pemimpin itu memimpin, pengikut itu mengikuti. Pemimpin yang tidak punya kemampuan memimpin yang baik tentu tidak akan diikuti pengikutnya dengan baik pula. Tidak semua pemimpin punya kemampuan memimpin, tidak setiap yang duduk sebagai pemimpin punya kemampuan memimpin. Kepemimpinan adalah pengaruh, semakin kuat kepemimpinan seseorang maka pengaruhnya akan sangat kuat. Dengan kata lain kunci utama dari kepemimpinan adalah kredibilitas seseorang. Jika seseorang dianggap kredibel memimpin masyarakat, maka masyarakat akan punya komitmen untuk mengikuti, medukung, bahkan melakukan pengorbanan untuk mencapai tujuan sang pemimpin.Sampai saat ini kita sudah mengalami lima kali pergantian presiden, aneka pelajaran dan hikmah banyak yang dapat kita diambil. Ada beberapa pilar yang harus ada dalam diri seorang pemimpin. Pilar pertama yang harus ada di calon pemimpin besar adalah kejujuran , kejujuran seorang pemimpin harus terbukti dan teruji. Pilar kedua adalah keca

Yang Aslinya Lebih Ganteng

Gambar
Siang itu, seluruh kader PKS se-Pancoran berkumpul di yayasan insan mandiri untuk menghadiri acara taujih oleh Ust. Ruslan Efendi (Ust. Lani). Tema tausiah hari itu adalah ”Syarat Memperoleh Ampunan”, dalam tausiahnya Ust. Lani berpesan kepada para kader Pancoran bahwa, ”Dakwah adalah tugas yang tidak ringan, masih banyak masyarakat yang membutuhkan dakwah ini”. Acara tausiah yang dimulai dari pukul 14.00 dan berakhir pukul 15.30 ini kemudian dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah. Usai sholat ashar kader mendapatkan briefing dari ketua BPK dan para ketua DPRa. Sore itu para kader akan diterjunkan untuk melakukan jaring aspirasi warga di kelurahan Kalibata dan Rawajati. Semangat kader pun bertambah ketika Ust. Faradis datang membaur bersama mereka, Ust. Faradis adalah seorang caleg PKS nomor 2 untuk DPR RI dari daerah pemilihan II (Jaksel, Jakpus dan Luar Negeri) . Tanpa sungkan – sungkan Ust. Faradis pun turut bersama kader mengunjungi rumah – rumah warga, salah satunya adalah rum